Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Merek Rocket Chicken dengan Rocket Fried Chicken Berujung Damai

Kompas.com - 13/10/2016, 18:19 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sengketa perkara merek Rocket Fried Chicken (RFC) dengan Rocket Chicken berujung damai.

Majelis hakim Desbenneri Sinaga memutuskan menghentikan sidang sebab penggugat dan tergugat telah mencapai kesepakatan damai.

"Kuasa hukum penggugat mengajukan pembatalan gugatan karena telah ada kesepakatan damai," ujar Desbenneri di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016). 

Majelis hakim  juga menimbang, tergugat tidak keberatan atas pembatalan gugatan yang diajukan oleh penggugat. "Sehingga, permohonan pembatalan gugatan dari penggugat patut dikabulkan," ucap dia. 

Perkara dengan nomor 43/Pdt.Sus-Merek-2016/PN.Niaga.Jkt.Pst berawal dari Nurul Atik (penggugat) pemilik merek Rocket Chicken menggugat merek Rocket Fried Chicken (RFC) milik Bhakti Desta Alamsyah (tergugat).

Gugatan tersebut diajukan karena merek milik Bhakti dianggap memiliki persamaan pada pokoknya, yakni sama-sama menggunakan kata Rocket dan Chicken sehingga dinilai dapat membingungkan konsumen.

Merek milik penggugat juga telah terdaftar di Direktorat Merek Kementerian Hukum dan HAM pada 7 September 2011 dengan sertifikat nomor IDM000319027 kelas 43 untuk jenis jasa pelayanan dalam menyediakan makanan dan minuman, restoran-restoran, restoran swalayan.

Sementara, merek milik tergugat baru didaftarkan pada 27 November 2012 dengan sertifikat nomor IDM000376426 kelas yang sama yakni 43.

Kuasa hukum penggugat Irene Yosephine mengatakan, kedua belah pihak beritikad baik untuk menyelesaikan sengketa ini dengan cara perdamaian.  

"Semoga tergugat bisa menjalani perdamaian ini untuk tidak menggunakan merek Rocket Fried Chicken," imbuhnya.

Sementara itu, Kuasa hukum tergugat Ricky Firmasnsyah Djong mengatakan, tergugat sepakat untuk tidak memakai merek Rocket Fried Chicken.

Tergugat, kata dia, juga akan memohon kepada Direktorat Merek Kementerian Hukum dan HAM untuk menghapus merek Rocket Fried Chicken. 

"Jadi untuk selanjutnya tergugat hanya akan menggunakan kata RFC saja, tidak Rocket Fried Chicken," katanya. 

Ricky juga menuturkan, tergugat akan kembali mendaftarkan merek RFC ke Direktorat Merek Kementerian Hukum dan HAM.

"Tergugat akan daftarkan merek kembali. Dengan merek RFC, penggugat juga tidak keberatan," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com