Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengambil S2

Kompas.com - 18/10/2016, 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Apabila Anda termasuk golongan orang-orang yang usai jadi sarjana langsung bekerja, biasanya akan tiba saatnya Anda dihinggapi keinginan untuk meneruskan studi ke jenjang S2. Bahkan mungkin keinginan itulah yang membawa Anda ke artikel ini.

Nah, jika pekerjaan dan karier sudah Anda miliki, serta pilihan studinya pun terbuka lebar, maka tunggu apa lagi?

Sebenarnya masih ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengambil S2. Berikut lima pertanyaan yang bisa membantu Anda mengambil keputusan:

1. Sudah tahukah Anda jurusan apa yang ingin diambil?

Tidak sedikit orang yang mengambil program S2 dengan jurusan yang tidak linier dengan pendidikan S1-nya. Hal ini sering kali terjadi karena ia terjun ke bidang pekerjaan yang melenceng dari perkuliahan yang ditempuhnya dulu. Jadi, pastikan Anda sudah mantap dengan jurusan serta perguruan tinggi yang akan dipilih.

2. Apa yang akan Anda lakukan setelah S2?

Punya gambaran karier untuk dijalani usai menempuh pendidikan sangatlah penting. Jika dulu setelah S1 Anda sempat merasa kehilangan arah, kali ini Anda tentu tak ingin mengalami kegalauan yang sama. Ada orang yang kuliah S2 demi mengincar kenaikan karier di tempat kerjanya, ada yang mencari ilmu untuk membangun usaha sendiri, ada juga yang ingin menjadi dosen. Nah, apa rencana Anda?

3. Sudah siapkah Anda secara finansial?

Walaupun mental sudah berkata siap, isi tabungan tetap ikut menentukan. Jika Anda memilih untuk mengeluarkan biaya sendiri, pastikan segala perhitungan sudah dilakukan dengan baik, dan tabungan Anda mencukupi. Jika tidak, Anda bisa mencoba peruntungan dengan mengambil jalur beasiswa.

4. Apa Anda punya cukup waktu untuk mempersiapkannya?

Setelah masalah biaya terpecahkan, kini saatnya memikirkan persiapan pendaftaran dan ujian seleksi. Pertanyaannya, sanggupkah Anda meluangkan cukup waktu di sela-sela rutinitas pekerjaan? Belum lagi untuk mengejar beasiswa biasanya proses yang harus dilewati jauh lebih panjang dan melelahkan. Pahami juga bahwa persiapan ini akan memecah konsentrasi Anda pada pekerjaan.

5. Bagaimana nasib pekerjaan Anda?

Terakhir, lihat kembali isi kesepakatan kerja Anda dengan perusahaan untuk mengetahui kebijakan terhadap karyawan yang ingin melanjutkan kuliah. Sebab, tak sedikit karyawan perusahaan yang kesulitan mendapat izin untuk menjalani kuliah.

Apabila Anda diperbolehkan menjalani kuliah dan pekerjaan secara bersamaan, pikirkan pembagian waktu dan energi Anda. Bagaimanapun juga, Anda memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan Anda. Pilihan lainnya, Anda bisa mengajukan resign kemudian fokus pada pendidikan.

Keputusan melanjutkan kuliah saat sudah bekerja memang butuh pemikiran matang. Tapi Anda tak perlu cemas. Selama ada niat yang kuat, segala yang Anda jalani akan terasa lebih mudah.

Kompas TV Pemulung yang Sukses Meraih Gelar Sarjana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com