Terimbas "Profit Taking", IHSG Ditutup Turun 20,76 Poin

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah, Rabu (19/10/2016) menyusul aksi jual investor di lantai bursa.

Indeks sempat menguat di awal perdagangan di tengah hembusan sentimen positif. Namun hal itu tidak berlangsung lama seiring dengan tergelincirnya IHSG ke teritori negatif.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 20,76 poin atau 0,38 persen di posisi 5.409,28. Sebanyak 101 saham diperdagangkan menguat, 195 saham melemah dan 91 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 14,59 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 6,1 triliun. Adapun net sell yang dicatatkan oleh investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 11,9 miliar dan di pasar reguler Rp 3,1 miliar.

Saham-saham yang membebani pergerakan IHSG meliputi MYRX (Rp 134), ASII (Rp 8.375), PGAS (Rp 2.500), TLKM (Rp 4.200), dan BMRI (Rp 11.375). Sementara itu, saham-saham yang menahan indeks tidak melemah lebih dalam yakni BUMI (Rp 108) dan BRMS (Rp 63).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor-sektor yang menguat adalah agribisnis (-0,96 persen), industri dasar (-0,25 persen), aneka industri (-0,89 persen), konsumer (-0,78 persen), properti (-0,49 persen), infrastruktur (-0,77 persen), keuangan (-0,31 persen) dan manufaktur(-0,7 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik mayoritas menguat merespon pertumbuhan ekonomi China yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu, positifnya laporan keuangan emiten di Wall Street juga memberi tenaga bagi pergerakan bursa regional.

Indeks Nikkei 225 ditutup naik sebesar 0,21 persen menjadi 16.998,91. Sementara itu bursa Shanghai berakhir menguat 0,03 persen di posisi 3.084,72 dan bursa Seoul menguat 0,02 persen menjadi 2.040,94. Akan tetapi, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ditutup turun 0,38 persen menjadi 23.304,97.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini menguat terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.008 per dollar AS.