Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2016 Lebih Rendah dari Kuartal II

Kompas.com - 24/10/2016, 18:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2016 tidak akan setinggi kuartal II lalu.

Sebab, pertumbuhan ekonomi kuartal II yang mencapai 5,18 persen dianggap sudah terlampau tinggi sehingga pertumbuhan kuartal II sulit melewatinya.

"Kuartal III barangkali akan lebih rendah, namun kita sudah akan melakukan langkah langkah persiapan agar tidak menciptakan kondisi seolah oleh tren-nya menurun," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10/2016).

Pemerintah kata dia akan melakukan berbagai langkah agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

Pertama, yakni memanfaatkan instrumen fiskal hasil program tax amnesty tahap pertama untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Pada program tax amnesty tahap pertama lalu, uang tebusan yang langsung masuk ke kas negara mencapai Rp 97 triliun.

Nantinya dana itu akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan produktif seperti pembiayaan pembangunan infrastuktur.

Kedua, pemerintah akan mengevaluasi suntikan dana kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN).

Menurut Sri Mulyani, seharusnya BUMN yang diberikan PMN bisa menyetorkan dividen lebih besar ke negara.

Ketiga, pemerintah akan mencoba meminimalisir dampak jatuhnya harga komoditas perdagangan dunia disejumlah daerah.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini ekonomi daerah penghasil komoditas seperti Kalimantan dan Papua menjadi negatif.

Hal itu disebabkan anjloknya harga komoditas. Daerah-daerah inilah yang akan menjadi fokus pemerintah untuk mengembangkan sejumlah sektor di luar sektor pertambangan.

Meski begitu, perempuan yang kerap disapa Ani itu masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus membaik pada kuartal VI nanti.

Meningkatnya belanja modal kementerian atau lembaga akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal VI.

Kompas TV Penduduk Usia Muda sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com