Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Terus Kembangkan Demplot Bawang Putih

Kompas.com - 24/10/2016, 19:30 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

TEGAL, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Jawa Tengah, terus melakukan pengembangan penanaman demplot atau percontohan bawang putih lokal di sejumlah daerah.

Tercatat, sudah dua kali Bank Indonesia Tegal melakukan panen bawang putih lokal yaitu di Kabupaten Batang dan Tegal.

Humas Bank Indonesia Tegal, Tulus, mengatakan pengembangan demplot bawang putih dengan varietas benih unggul di Desa Tuwel, Kabupaten Tegal dan di Kabupaten Batang, guna menekan inflasi dan mengurangi impor.

Sebelumnya, pada 2015 Bank Indonesia telah menginisiasi pembuatan demplot atau percontohan bawang putih seluas 3.000 meter persegi dengan varietas Tawangmangu Baru.

"Inisiasi ini merupakan langkah awal untuk mulai melakukan pengembangan komoditas bawang putih lokal, dengan peningkatan volume atau hasil produksi bisa menarik minat petani untuk kembali membudidayakan bawang putih," kata Tulus, Senin (24/10/2016).

Menurutnya, diluar dugaan petani, hasil panen demplot di Tegal dan Batang mencapai 14,5 ton per hektar, jauh lebih banyak dibandingkan sejarah hasil panen petani Tuwel yang berkisar 8 ton - 10 ton per hektar.

Keberhasilan demplot ini selain didukung adanya teknologi budidaya yang dikembangkan Pusat Kajian Holtikultura dan Tropikal  atau PKHT-IPB, Petugas Penyuluh Lapangan, OISCA Karanganyar, BPTP Ungaran dan BPSB Jawa Tengah.

"Keberhasilan inisiasi pengembangan bawang putih ini diharapkan mampu menjawab permasalahan dalam pengendalian inflasi yang disebabkan oleh komoditas bawang putih dan mengurangi ketergantungan impor bawang putih," lanjut Tulus.

Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menandatangani delapan daerah yang ditanami demplot bawang putih, diataranya yaitu Tegal, Batang, Pekalongan, Magelang, Temanggung, Karanganyar, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Pengembangan tanaman bawang putih bukannya tanpa kendala, kondisi cuaca yang di luar perkiraan atau cuaca ekstrim menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam upaya membudidayakan bawang putih.

"Akibat curah hujan yang tinggi, tanaman bawang putih terganggu oleh jamur, petani harus ekstra memberikan perawatan tanaman. Bahkan beberapa harus di panen lebih awal dari usia tanam yang seharusnya untuk penyiapan kelayakan bibit, namun sudah layak konsumsi," pungkasnya.

Kompas TV Bawang Putih "Sentuh" Harga Rp 50 Ribu per Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com