Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Beberapa Negara ASEAN Ingin Ganggu Industri Kaca Nasional

Kompas.com - 24/10/2016, 20:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian belum lama ini telah mempublikasikan harga gas industri di Indonesia rata-rata sebesar 9,5 dollar AS per MMBTU.

Angka tersebut masih terbilang mahal bila dibandingkan dengan harga gas industri sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam di level 7 dollar AS per million metric british thermal units (MMBTU), Malaysia dan Singapura masing-masing sekitar 4 dollar AS per MMBTU.

Rendahnya harga gas industri di beberapa negara ASEAN tersebut karena sebelumnya memang telah disubsidi dari pemerintahannya, namun untuk harga gas industri di Indonesia tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dengan rendahnya harga gas di beberapa negara ASEAN, industri kaca nasional mereka sangat mampu bersaing di kancah internasional dan menekan perkembangan industri kaca nasional. 

Seperti diketahui, gas merupakan bahan baku utama industri kaca. Saat ini, industri kaca nasional harganya masih relatif kurang mampu bersaing karena harga bahan baku gas tinggi.

"Mereka mau menggangu industri kaca kita, industri kaca kan 100 persen bahan bakunya melalui gas," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat menyambangi Gedung Kompas, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Jika dilihat berdasarkan persentase indeks, daya saing Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam.

"Daya saing harga gas industri di kawasan ASEAN kalau di Thailand itu indeksnya 100 persen, Indonesia itu 170 persen. Jadi kita lebih mahal, kalau kita bicara vietnam itu 120 persen jadi tetep dia lebih murah dari pada Indonesia," tutur Airlangga.

Airlangga menyebutkan, hingga saat ini, kebutuhan gas industri di Indonesia mencapai 2.230 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau juta standar kaki kubik per hari.

"Kebutuhan industri saat ini 2.230 mmscfd terhadap 10 sektor, pupuk 791, petrokimia 468, olekimia 39, pulp & paper 302, baja 229, keramik 134, kaca 110, makanan minuman 63, sarung tangan karet 68, tekstil 26. Jadi total 2230," tandas Airlangga.

(Baca: Malaysia Tak Ingin Kalah dari Indonesia dari Sisi Harga Gas)

Kompas TV Pemerintah Bekasi Luncurkan Bajaj Berbahan Bakar Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com