Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Pembiayaan Bermasalah Industri Keuangan Syariah Masih Tinggi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 28/10/2016, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) industri keuangan syariah dalam posisi yang cukup tinggi, bahkan mendekati 5 persen.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan konvensional yang mendekati 3 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani mengungkapkan, terkadang NPF industri keuangan syariah berada di atas 5 persen dan kadang di bawah 5 persen. Adapun salah satu penyebabnya adalah masalah permodalan.

"Kalau saya lihat memang modalnya kurang besar. Jadi belum mencapai skala ekonominya," kata Firdaus di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).

Firdaus memandang, besaran permodalan akan mempengaruhi rasio NPF industri keuangan syariah. Apabila industri keuangan syariah memiliki modal yang besar, maka skala ekonominya akan besar dan NPF akan menurun.

Tingginya angka NPF industri syariah yang berada di atas NPL perbankan konvensional menjadi sebuah tantangan tersendiri. OJK, kata dia, selalu menekankan kepada industri untuk dapat memetakan permasalahan yang dialami.

"Banyak persoalannya kalau kita bicara modal. Modal menyebabkan kekurangmampuan untuk membangun infrastruktur, kantor-kantor cabang, TI, SDM yang bagus," jelas Firdaus.

Selain itu, Firdaus menyebut kekurangan infrastruktur dan TI, serta pelayanan yang kurang bagus juga membuat industri keuangan syariah kesulitan memperoleh nasabah. Tanpa sumber daya manusia yang bagus, maka NPF industri keuangan syariah bisa berpotensi meningkat.

"Istilahnya karena kekurangan uang maka dia kurang kreatif, inovatif, akhirnya hanga mendapatkan pelanggan sisa-sisa dari konvensional sehingga tingkat kemacetannya tinggi," jelas Firdaus.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com