Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Aset Keuangan Syariah Indonesia Masih Minim

Kompas.com - 28/10/2016, 19:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, nilai aset keuangan syariah Indonesia masih terbilang kecil. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Sri menjelaskan, nilai aset keuangan syariah di Indonesia saat ini mencapai 40 miliar dollar AS. Pada saat yang sama, nilai aset keuangan syariah di Malaysia mencapai 10 kali lipatnya, yakni 415 miliar dollar AS.

"Di Timur Tengah memang aset syariah mereka semakin besar. Di saat yang sama mereka mengembangkan keuangan konvensional," jelas Sri pada saat memberikan kuliah umum pada acara Indonesia Syari'a Economic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/10/2016).

Sri menjelaskan, mayoritas aset keuangan syariah di Indonesia masih berbentuk perbankan syariah yang memuat aset-aset berbasis syariah.

Sri menuturkan, pada semester pertama 2016 total aset keuangan syariah mencapai Rp 621 triliun, dengan Rp 314 triliun di antaranya adalah aset perbankan syariah.

Kendati masih minim, sukuk atau surat berharga syariah yang ditebitkan pemerintah dan korporasi di Indonesia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir.

"Penerbitan sukuk Rp 266 triliun, tapi mayoritas sukuk negara. Sejak 10 tahun lalu peran sukuk semakin besar," ungkap Sri.

Menurut Sri, aset perbankan syariah yang kini mencapai Rp 314 triliun tersebut mencakup 2,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp 15.000 triliun.

Artinya, ada potensi yang sangat besar bagi penetrasi keuangan syariah di Indonesia. "Masih ada 97 persen keuangan nasional untuk dipenetrasi oleh keuangan syariah," tutur Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com