Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

United Tractors Kucurkan Rp 2,6 Triliun Bangun PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6

Kompas.com - 04/11/2016, 17:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) menyisihkan belanja modal sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun (kurs 13.000) untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 di Jepara, Jawa Tengah.

Direktur Finance & Accounting United Tractors UNTR Iwan Hadiantoro menuturkan, kebutuhan total investasi PLTU berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) itu mencapai 4 miliar dollar AS.

Adapun kepemilikan (share) UNTR di PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 itu sebesar 25 persen.

Dengan share sebesar 25 persen, maka UNTR perlu merogoh kocek hingga 1 miliar dollar AS untuk PLTU Tanjung Jati B.

"Tetapi kan (1 miliar dollar AS) itu enggak semuanya dibiayai oleh ekuitas. Sekitar 80 persennya dari pinjaman bank," kata Iwan di Bogor, Jumat (4/11/2016).

Iwan mengatakan, proyek ini merupakan proyek pengembangan, kerja sama UNTR dengan Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc.

PLTU Tanjung Jati B Unit 1-4 telah dibangun oleh Sumitomo. Diperkirakan, PLTU ini akan menjadi pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.

Saat ini konsorsium telah menyelesaikan tahap financial closing, yang mundur dari target dalam perencanaan. Hal itu disebabkan, belum selesainya proses negosiasi dengan pihak buyers.

Iwan berharap, financial closing ini paling lambat awal tahun depan. "PLTU Tanjung Jati target operasinya akhir 2019 atau mungkin awal 2020. Konstruksinya baru awal tahun depan," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com