Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf Siap Bawa Perajin Batik Batang "Go International"

Kompas.com - 07/11/2016, 15:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar lokakarya atau workshop untuk pembentukan ekosistem desa kreatif di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Workshop tersebut memfokuskan pada kerajinan batik. 

Direktur Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Selliane Halia Ishak, workshop tersebut digelar untuk meningkatkan potensi ekonomi di Batang, salah satunya batik. 

Workshop digelar agar semua bisa membuat batik dan fesyen dengan pola yang sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar, di samping juga untuk digunakan sendiri.

"Batik Batang harus muncul dengan identitasnya sendiri yang memang unik dan tidak ditemukan di daerah lain," ujar Selliane dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Senin (7/11/2016). 

Selliane menuturkan, workshop tersebut digelar selama tiga bulan yang dimulai dari bulan September 2016. Workshop tersebut diikuti sebanyak 40 perajin batik di Kabupaten Batang

Adapun, pelatihan yang diberikan dalam workshop tersebut, meliputi pembuatan desain batik klasik, kontemporer, desain fesyen dengan bahan dasar batik, hingga pewarnaan alami. 

Dalam pelatihan ini, Bekraf menggandeng sejumlah pakar maupun desainer untuk membimbing para perajin batik, yakni pakar kain dari Institut Teknologi Bandung Ratna Panggabean, Peneliti Batik William Kwan, serta desainer Denny Khosuma.

Selliane berharap, dengan adanya workshop perajin batik di Batang dapat menunjukkan identitasnya sendiri, yang selama ini tenggelam oleh batik Pekalongan.

"Bagaimanapun, batik Batang memiliki potensi untuk berkembang karena memiliki motif yang unik, yaitu Tiga Negeri dan Rifaiyah. Jika ditunjang oleh kemampuan desain fesyen, akan sangat terbuka bagi batik Batang untuk go international," kata dia.

Sementara itu, istri Bupati Batang Budi Prasetyowati, dengan adanya workshop tersebut,  para perajin dapat memperoleh banyak ilmu untuk mengembangkan kemampuannya dalam desain batik dan fesyen.

"Setelah ini, kami akan menggandeng pihak-pihak lain agar batik Batang bisa lebih dikenal pasar. Kami merasa bahwa sekarang masyarakat mulai mengenal keberadaan batik Batang, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para perajin,"  tandas Budi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com