Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurs Yen Stabil, Toyota “Pede” Naikkan Proyeksi Laba

Kompas.com - 09/11/2016, 06:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Raksasa produsen otomotif Jepang, Toyota Motor Corp menaikkan proyeksi laba untuk keseluruhan tahun 2016.

Hal ini sejalan dengan stabilnya kurs yen, meskipun Toyota masih harus mengalami perlambatan penjualan yang mengancam posisinya sebagai penjual otomotif nomor satu di dunia.

Toyota memprediksi, laba operasional akan mencapai 1,7 miliar yen atau 16,3 miliar dollar AS untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017, dibandingkan dengan proyeksi sebesar 1,6 miliar yen yang dibuat Toyota pada Agustus 2016 lalu.

Adapun pendapatan bersih pada kuartal II 2016 turun 36 persen menjadi 393,7 miliar yen. Penguatan kurs yen telah mengurangi nilai rekor pengiriman mobil jenis RAV4 dan beberapa kendaraan sport lainnya di pasar-pasar luar negeri. Akhirnya, ekspor mobil Prius buatan Jepang dan kendaraan mewah Lexus menjadi kurang kompetitif.

“Ke depan, lingkungan eksternal kami cenderung masih menantang dengan apresiasi kurs yen dan perubahan pada kondisi pasar,” ujar Executive Vice President Toyota Takahiko Ijichi seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (8/10/2016).

Pada kesempatan terpisah, Chief Competitive Officer Toyota Didier Leroy mengungkapkan, permintaan yang lebih tinggi akan bersumber dari negara-negara berkembang. Selain itu, pertumbuhan bisnis industri otomotif ke depannya tidak hanya berasal dari penjualan.

“Kalau Anda mempertimbangkan, katakanlah 20 tahun ke depan, pertumbuhan bisnis industri otomotif tidak akan berasal dari penjualan yang lebih besar. Pertumbuhan akan datang dari banyak layanan lainnya, termasuk layanan berbagi trasportasi, konektivitas, dan manajemen data,” jelas Leroy.

Toyota pun melakukan serangkaian upaya untuk dapat ikut “berlari” bersama pesatnya kemajuan teknologi. Pada Mei 2016 lalu, Toyota berinvestasi pada Uber Technologies Inc dan bulan lalu pada startup sejenis, Getaraound Inc.

Toyota juga bekerja sama dengan produsen otomotif lainnya untuk riset, yakni dengan Mazda Motor Corp dan Suzuki Motor Corp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com