Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perkuat Struktur Industri Tekstil Nasional

Kompas.com - 10/11/2016, 17:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya tengah berupaya meningkatkan kemandirian dan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri. Menurut Airlangga, sektor TPT di Indonesia didukung secara terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya telah diakui kualitasnya oleh dunia. "Kami telah memetakan industri ini dari hulu hingga hilir, dimana ada yang berbasis kapas, rayon dan polyester. Nah, yang kami akan dorong kemandiriannya adalah yang berbasis rayon dan polyester, karena kalau kapas masih impor," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Kamis (10/11/2016)

Menperin menjelaskan, saat ini salah satu tantangan dalam pengembangan industri TPT pada harga gas yang mahal dan serbuan barang impor. Dari segi kapasitas produksi, menurut Airlangga, industri TPT nasional mampu memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri hingga 70 persen. “Untuk itu, tinggal diharmonisasi agar industri di tengahya dapat lebih kuat. Akan ada beberapa kebijakan agar tantangan tersebut dapat teratasi,” kata Airlangga.

"Dalam upaya pengembangan industri TPT nasional sebagai sektor prioritas, Kemenperin menjalankan program dan kebijakan," tambahnya.

Langkah yang diambil pemerintah dalam hal ini  menjamin ketersediaan dan kemudahan perolehan bahan baku, menyiapkan SDM industri yang kompeten, meningkatkan iklim usaha yang kondusif, serta mengusulkan biaya energi yang lebih murah.

Sementara itu, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengaku optimistis, kinerja industri TPT akan gemilang seiring pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini yang berpotensi terus membaik dan diperkirakan mencapai 5,2 sampai 5,6 persen (year-on-year) atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2015 sebesar 4,79 persen. “Hal ini terutama didorong oleh akselerasi stimulus fiskal dan non fiskal melalui beberapa paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com