Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kerugian Negara akibat Tekstil Selundupan Mencapai Rp 30 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 10/11/2016, 19:47 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kerugian negara akibat dari tekstil selundupan mencapai Rp 30 triliun di 2015. Menurutnya, tren barang selundupan ini mengalami kenaikan setiap tahunnya.

"Potensi kerugian negara mencapai Rp 30 triliun," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembinaan Asoasiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno mengatakan, beredarnya tekstil selundupan di Indonesia sangat merugikan industri dalam negeri.

"Tekstil selundupan ini sangat menganggu industri tekstil dalam negeri, apalagi berdasarkan hipotesa, makin naik jumlahnya yang diselundupkan itu," tutur Benny.

Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini menuturkan, nilai kerugian negara akibat dari tekstil selundupan yang mencapai Rp 30 triliun, dihitung berdasarkan beberapa komponen seperti konsumsi, produksi, serta mempertimbangkan jumlah yang diekspor maupun impor.

"Perhitungannya konsumsi pakaian per kapita, dijumlahkan. Lalu tekstil yang diproduksi dari mulai hulu sampai hilir. Ditambah tektil yang diimpor dikurangi tekstil diekspor akan ketemu jumlah yang tidak bertuan. Yang tidak bertuan pasti yang tidak tercatat, yang nyelundup pasti tidak tercatat," terangnya.

Benny menambahkan, sisa tonase yang tidak tercatat itu jika dikalikan harga rata-rata maka akan menghasilkan angka Rp 30 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com