Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Singapura Bangun Kerja Sama soal "Smart City" dan Digital Ekonomi

Kompas.com - 13/11/2016, 16:34 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bersama rombongan besarnya di Kota Semarang dan Kabupaten Kendal bakal disertai dengan perjanjian kerjasama.

Kerjasama akan dilakukan para pengusaha Singapura dengan pemerintah daerah serta dengan pengusaha nasional.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, ada perusahaan besar di Singapura yang akan melakukan nota kesepahaman (MoU) soal kota pintar (smart city) serta soal digital ekonomi.

“MoU antara Pemda Makassar soal Smart City, kedua Tamasek soal digital ekonomi,” ujar Retno, di Semarang, Minggu (13/11/2016).

PM Singapura dijadwalkan tiba di Semarang sore ini. Di Semarang, Singapura akan menggelar pertemuan dengan Indonesia di Wisma Perdamaian guna menjajaki peningkatan kerjasama kedua negara.

Hubungan Indonesia dan Singapura berjalan sangat baik. Kedua negara sebagai mitra strategis dalam berbagai hal.

Menurut Menlu, hubungan baik itu tercipta baik lewat pemimpin kedua negara, maupun pembicaraan dari para menteri teknisnya.

Bahkan pembicaraan ekonomi kedua negara sudah diperbincangkan khusus antara Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia dan Singapura.

“Ada mekanisme kuat di kalangan pemimpin, menteri dan Menko khusus membahas masalah ekonomi. Komunikasi dilakukan intensif, terakhir ketemu di Rusia pada Mei 2016,” ujar Menlu.

Usai dari Semarang, PM Singapura dijadwalkan meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) seluas 2700 hektare bersama Presiden RI Joko Widodo pada Senin (14/11/2016) sore.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, KIK Kendal bagian kebijakan priortias 2017-2019.

Kebijakan prioritas lain yang dikembangkan antara lain Dumai dengan kepala sawit dan turunanya, Kalimantan Timur dan Berau dengan sawit dan turunannya, serta Papua dengan etanol dan petrokimia.

Airlangga berharap KIK kendal bisa menyerap lapangan pekerjaan. Selain itu, kawasan diharapkan bisa menurunkan biaya logistik yang ada.

“Logistik tidak menjadi persoalan Indo-Singapura karena barang dari kawasan Industri Kendal bisa masuk ke kawasan Singapura. Jadi, infrastruktur cost bisa masuk dan bersaing,” imbuh Airlangga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com