Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Listrik Per Kapita Indonesia Sepersepuluh Singapura dan Seperlima Malaysia

Kompas.com - 14/11/2016, 00:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan energi nasional dalam kurun waktu 10 tahun terakhir rata-rata mencapai 8,4 persen setahun. Namun angka itu belum cukup mampu mendongkrak penggunaan listrik per kapita masyarakat Indonesia.

Saat ini penggunaan listrik per kapita Indonesia baru 910 kWh per kapita. Angka itu masih minim dibandingkan penggunaan listrik di beberapa negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

"Kalau melihat angka itu, ternyata listrik per kapita kita itu sepersepuluh Singapura, seperlima Malaysia, seperdua Thailand, unggul sedikit dari Filipina," ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh dalam acara diskusi Energi Kita, Jakarta, Minggu (13/11/2016).

Menurut ia, jika Indonesia ingin setara dengan negara-negara dalam hal perkembangan ekonomi, mau tidak mau tingkat penggunaan listrik juga harus lebih besar dibandingkan saat ini.

Namun, ketersediaan energi listrik di Indonesia masih sangat terbatas. Padahal kebutuhan listrik nasional mencapai 115 gigawatt pada 2025 mendatang.

Syamsir mengungkapkan salah satu potensi energi yang patut dimanfaatkan yakni energi panas bumi. Indonesia bisa mengembangkan energi panas bumi untuk meningkatkan energi listrik nasional.

"Indonesia adalah produsen panas bumi ketiga di dunia, 40 persen potensi panas bumi dunia ada di Indonesia. Itu artinya setara dengan 12 miliar barrel minyak besarnya 28,5 giga watt," kata dia.

Meski memiliki potensi besar di energi panas bumi, Indonesia baru memanfaatkan 4 persennya saja. Padahal ada 265 lokasi di Indonesia yang kaya akan energi panas bumi.

Pemerintah sudah memiliki target konsumsi listrik per kapita tiga tahun ke depan. Saat ini konsumsi listrik baru 910 kWh, sementara target pada 2019 mencapai 1.293 kWh.

Di dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), DEN sudah memiliki rencana pengembangan energi panas bumi di antaranya yakni mempercepat lelang wilayah kerja daerah panas bumi dan mengalokasikan pembiayaan panas bumi melalaui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman kepada BUMN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com