Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Transaksi "Fintech" Indonesia di 2016 Mencapai Rp 188,5 Triliun

Kompas.com - 14/11/2016, 13:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang penetrasi internet menciptakan perubahah besar dalam pola kehidupan masyarakat.

Tidak hanya terhubung satu sama lain secara instan, penetrasi internet juga mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi maupun membelanjakan pendapatannya.

Masyarakat Indonesia pun sudah akrab dengan kegiatan belanja online alias e-commerce. Selain itu, masyarakat juga semakin membutuhkan akses layanan keuangan yang lebih mudah dan terhubung secara personal maupun sosial di dunia maya.

Menurut BI, krisis keuangan global tahun 2008 telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan formal. Otoritas juga memperketat rezim lembaga keuangan.

"Kombinasi keduanya kemudian melahirkan teknologi finansial atau financial technology (fintech)," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo pada acara peresmian BI FinTech Office, Senin (14/11/2016).

Perkembangan fintech yang begitu mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, imbuh Agus, berdekatan juga dengan generasi millenium yang tumbuh dewasa dan menjadi pasar yang potensial. Generasi ini begitu dekat dengan teknologi.

Transaksi fintech di Indonesia pun kini sangat besar. Agus menyatakan, transaksi tersebut pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 14,5 miliar dollar AS, atau Rp 188,5 triliun (kurs 13.000 per dollar AS).

"Adapun penggunaan terbanyak atau 56 persen adalah berupa kategori satu, atau sistem pembayaran," jelas Agus.

Menurut Agus, kehadiran fintech memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Berbagai aktivitas yang pada beberapa dekade lalu belum terpikirkan oleh masyarakat. 

Seperti, pembayaran melalui ponsel, rekomendasi investasi secara otomatis, hingga akses pembiayaan melalui internet pun kini dapat dilakukan dengan fintech.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Enny V Panggabean menjelaskan, transaksi fintech di Indonesia tahun 2016 tersebut mencakup 0,6 persen dari total transaksi global, yang mencapai 2,55 triliun dollar AS.

"Angka ini diyakini akan terus bertambah," ungkap Enny.(Baca: Bank Indonesia "FinTech Office" Resmi Berdiri)

Kompas TV BI Bentuk "Think Thank" Untuk Industri Fintech

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com