Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UOB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Persen pada 2016

Kompas.com - 16/11/2016, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada tahun 2016.

Sementara itu, pada 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen sekalipun pertumbuhan ekonomi global melambat.

"UOB Indonesia optimistis pemerintahan Indonesia akan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui rangkaian paket kebijakan ekonomi yang bertujuan meningkatkan investasi di Indonesia," kata Presiden Direktur UOB Indonesia Kevin Lam pada acara UOB Indonesia Economic Outlook 2017, Rabu (16/11/2016).

Lam menyatakan, beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah akan membantu pemerataan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan secara nasional.

Pembangunan tersebut juga menciptakan lapangan kerja. Hal ini memberikan kontribusi dalam memperkuat konsumsi rumah tangga.

Sejak September 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan 14 paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mendorong ekonomi Indonesia dan menciptakan iklim investasi yang menarik.

Beberapa paket kebijakan tersebut antara lain deregulasi di beberapa sektor, seperti infrastruktur, memperingkas prosedur investasi asing, memperbarui program BBM bersubsidi, menghapuskan pajak berganda di sektor real estate, investment trusts, dan sektor perdagangan digital (e-commerce).

Kerja keras Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan minat investasi dari investor dalam negeri maupun asing dinilai telah memberikan hasil.

Menurut survei berjuduI UOB Asian Enterprise Survey 2016, hampir seperempat perusahaan-perusahaan Asia yang disurvei memilih Indonesia sebagai tujuan ekspansi mereka dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

"UOB Indonesia juga melihat bertambahnya perusahaan-perusahaan Asia dan multinasional lainnya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir," kata Lam.

Ia menuturkan, sejak 2013, unit layanan UOB Indonesia bernama Foreign Direct Investment Advisory Unit telah membantu lebih dari 70 perusahaan asing berinvestasi dan melakukan ekspansi usahanya di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor agrikultur, komoditas, konstruksi, alat berat, produk konsumen, logistik dan transportasi, pertambangan, teknologi, dan perdagangan.

Kompas TV Mulai Menurun, Ekonomi Tumbuh 5,02%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com