JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2016, industri perbankan syariah nasional mencatat pertumbuhan yang cukup pesat. Dampaknya, pangsa pasar perbankan syariah nasional pun meningkat dari 5 persen menjadi 5,3 persen.
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) optimistis kinerja perbankan syariah akan terus meningkat pada tahun 2017 mendatang.
Total aset ditargetkan tumbuh 12 hingga 15 persen atau Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun dari total aset per kuartal III 2016 yang mencapai Rp 331,76 triliun.
Selain itu, Asbisindo juga ingin memperbaiki rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) pada tahun 2017.
Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, rasio NPF perbankan syariah sempat menembus angka 5 persen pada tahun 2016.
Sekretaris Jenderal Asbisindo Achmad K Permana menyebut, pada tahun 2016, perbankan syariah bisa menurunkan NPF menjadi 4,7 persen. Adapun untuk tahun 2017, NPF gross ditargetkan berada pada kisaran 3,45 persen.
"NPF hingga Agustus 2016 itu 4,94 persen. Proyeksi kami NPF membaik menjadi 3,45 persen secara gross pada 2017," ujar Permana pada konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Per September 2016, pertumbuhan total aset perbankan syariah ditopang adanya peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20,16 persen menjadi Rp 263,52 triliun.
Adapun pembiayaan perbankan syariah meningkat 12,91 persen menjadi Rp 235,01 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.