Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Luncurkan Pembayaran Nontunai

Kompas.com - 29/11/2016, 19:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Grab meluncurkan metode pembayaran non-tunai GrabPay Credits. Pengguna dapat melakukan top up melalui beragam jaringan top-up lokal yang tersedia ke dalam solusi pembayaran mobile GrabPay di dalam aplikasi.

GrabPay Credits memungkinkan seluruh pengguna di Asia Tenggara untuk melakukan top-up saldo di berbagai mitra bank lokal, ATM, dan jaringan top-up lainnya.

GrabPay Credits yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia dan Singapura akan segera tersedia di negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam beberapa minggu ke depan.  

“Kami percaya bahwa penguasaan metode pembayaran non-tunai merupakan hal yang sangat krusial bagi pencapaian misi kami untuk ‘mendorong kemajuan kawasan Asia Tenggara’ guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat transisi menuju masyarakat non-tunai," kata Hooi Ling Tan, Co-founder Grab dalam keterangan resmi, Selasa (29/11/2016).

Saldo GrabPay Credits tersedia dalam pecahan tetap Rp 50.000, Rp 100.000, dan Rp 200.000 atau jumlah mulai dari Rp 50.0000 sampai Rp 999.999.

Dengan alasan keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, GrabPay Credits hanya dapat digunakan untuk perjalanan dengan Grab di negara tempat pembelian saldo.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director Grab Indonesia Rizki Kramadibrata mengungkapkan, GrabPay Credits kini memungkinkan Grab meningkatkan aspek keamanan dan kenyamanan dari pembayaran non-tunai baik bagi penumpang dan pengendara.

"Penumpang tak lagi harus menggunakan uang tunai atau menunggu untuk memperoleh uang kembalian ketika perjalanan berakhir. Para pengemudi juga dapat mengurangi jumlah uang tunai yang dibawanya dan tidak perlu khawatir akan jumlah uang kembalian sehingga dapat lebih fokus dalam memberikan layanan berkendara kepada para penumpang kami," jelas Rizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com