Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lama Ada, Produk Reksa Dana Syariah Belum Ramai Peminat

Kompas.com - 30/11/2016, 13:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk reksa dana syariah sebenarnya sudah lama hadir di Indonesia, yakni sejak 1997 silam. Akan tetapi, permintaan akan produk reksa dana tersebut dinilai belum mengalami pertumbuhan yang signifikan. "Reksa dana syariah telah beredar sejak tahun 1997 di Indonesia, akan tetapi keberadaannya belum sebesar reksa dana konvensional," kata Head of Retail Bank Citi Indonesia Harsya Prasetyo di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Per Juli 2016, tercatat sudah ada 109 produk reksa dana syariah yang aktif. Akan tetapi, dalam hal pengelolaan aset, produk-produk tersebut hanya merepresentasikan sekira 3 persen dari total Asset Under Management (AUM) alias dana kelolaan di Indonesia.

Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada upaya yang dilakukan pelaku industri reksa dana maupun regulator untuk mengembangkan pasar reksa dana syariah. Harsya menyebut, pelaku industri maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melakukan upaya untuk meningkatkan adopsi produk-produk berbasis syariah.

Pada 2000 silam, didirikan indeks acuan Jakarta Islamic Index. Tujuannya untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas reksa dana syariah.

Menurut Harsya, keberadaan reksa dana syariah di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menunjukkan hasil yang sangat baik. Pada akhir 2015 lalu pun OJK menerbitkan peraturan baru mengenai investasi syariah. Jumlah saham syariah pun kini meningkat secara signifikan.

Pada 2010 silam, tercatat ada 210 saham syariah dan pada 016 jumlah tersebut meningkat menjadi 325. "Dengan peraturan baru tersebut, kini reksa dana syariah global dapat berinvestasi hingga 100 persen pada pasar modal luar negeri. Sebelumnya, reksa dana tersebut hanya dapat berinvestasi hingga 15 persen di luar negeri," ungkap Harsya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com