Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT: Investigator Kecelakaan Transportasi Masih Kurang

Kompas.com - 01/12/2016, 05:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, saat ini Indonesia masih kekurangan investigator kecelakaan transportasi. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 25 investigator kecelakaan transportasi. 

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, kekurangan investigator dapat menghambat proses jalannya investigasi kecelakaan transportasi. Karena, satu investigator bisa menangani dua kasus kecelakaan transportasi. 

"Namun jumlah laporan kita selesaikan akan mengalami hambatan. Karena terlalu sibuknya temen-temen investigator. Kadang-kadang belum balik ke Jakarta sudah ada kecelakaan," ujarnya saat ditemui di Aula KNKT Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (30/11/2016). 

Soerjanto merincikan, jumlah investi?gator untuk kecelakaan transportasi udara terdapat 10 orang. Menurut dia, untuk transportasi udara dibutuhkan sebanyak 30 investigator.

Selain itu, investigator kecelakaan transportasi laut hanya ada 4 orang. Padahal, kebutuhannya minimal ada 10 orang. 

"Investigator transportasi darat masih ada enam orang harusnya 10 orang. Kereta juga hanya ada lima orang, padahal kebutuhannya 10 orang. Kereta butuh banyak investigator, karena problem di kereta api terutama masalah anjlokan rel patah jumlahnya banyak sekali, belum selesai diperbaiki sdh timbul yang baru lagi," ungkapnya. 

Oleh karena itu, Soerjanto meminta pemerintah untuk segera menambah investigator kecelakaan transportasi.

Dirinya juga meminta, kepada penyedia jasa transportasi untuk selalu memeriksa armadanya. Ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan transportasi.

"Diharapkan operator atau pemangku kepentingan yang lain memahami penyebab kecelakaan itu mereka melakukan perbaikan-perbaikan supaya kecelakaan yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari," tandasnya. 

Kompas TV Selesaikan Penyelidikan, KNKT Butuh Waktu 4 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com