Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Masih Bergerak Positif

Kompas.com - 02/12/2016, 08:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Jumat (2/12/2016) diperkirakan masih akan melaju pada pergerakan positif dengan rentang pergerakan 5.180-5.257.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (1/12/2016) IHSG ditutup menguat 49,84 poin (0.97 persen) di level 5.198,75 dengan volume cukup tinggi diawal bulan.

"Sektor pertambangan memimpin penguatan dengan menguat 2,45 persen," tulis Lanjar Nafi analis dari Reliance Securities, Jumat.

Naiknya harga batubara, kata Lanjar, mampu membuat optimisme pasar kembali mengarah pada produsen komoditas.

Aktivitas manufaktur Indonesia bulan November tercatat meningkat jadi 49,7, dari level 48,7 di periode sebelumnya.

Tingkat inflasi naik di atas ekspektasi akibat terdepresiasi mata uang rupiah.

Sedangkan tingkat inflasi inti stabil dan justru turun di level 3,07 persen dari 3,08 persen menandakan kondisi ekonomi Indonesia di akhir tahun masih cukup terkendali.

"Investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 181,27 miliar, telah mengecil jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya," imbuh Lanjar.

Bursa Global

Mayoritas bursa di Asia dibuka melonjak optimistis diwarnai aksi beli investor karena kesepakatan untuk memangkas produksi minyak dunia hingga saham-saham produsen energi menguat.

Harga minyak naik 0,8 persen dan sempat kembali di atas 50 dollar AS per barrel pada perdagangan Kamis.

Selain itu sentimen ekonomi di awal pekan seperti index aktivitas manufaktur di Jepang dan China mengalami peningkatan masing-masing meningkat di level 51,3 di Jepang dan 51,7 di China.

"Penjualan mobil pun naik di Jepang sebesar 13,9 persen dari 0,8 persen di periode sebelumnya," kata Lanjar.

Bursa Eropa terkoreksi setelah data ekonomi awal bulan tidak sebaik Asia di mana data aktivitas manufaktur tidak begitu baik disusul oleh tingkat inflasi.

Investor fokus pada ketidakpastian politik Italia menjelang referendum pada Minggu dan implikasinya ke sistem perbankan.

"Data ekonomi selanjutnya, diantaranya indeks harga produksi di Eropa dan tingkat pengangguran di Amerika Serikat," ujar Lanjar.

Kompas TV Pergerakan Pasar Saham Usai Trump Menang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com