Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Diprediksi Bakal Naik, lalu Turun Lagi

Kompas.com - 02/12/2016, 08:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak dunia menguat hingga mencapai level tertingginya dalam sembilan bulan.

Hal ini sejalan dengan kesepakatan yang dicapai anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi minyak yang diharapkan dapat mengerek harga.

Akan tetapi, reli penguatan harga minyak tersebut dipandang tidak bertahan lama.

Morgan Stanley melihat adanya peningkatan pengeboran minyak serpih AS dan peningkatan investasi dari Asia ke penambangan di Laut Utara akan membuat pasar kecewa pada akhir 2017.

Mengutip Bloomberg, Kamis (1/12/2016), Goldman Sachs Group Inc memprediksi harga minyak akan kembali pada level 50 dollar AS per barrel pada paruh kedua tahun 2017 setelah kemungkinan mengalami reli hingga menyentuh 60 dollar AS per barrel.

Mitsui & Co asal Jepang, yang memiliki aset minyak serpih AS, memprediksi harga minyak bisa saja terjun kembali ke kisaran 40 dollar AS per barrel.

"Harga minyak bisa naik sampai 60 dollar AS (per barrel). Namun, kemudian pengebor minyak serpih muncul dan harga minyak cenderung kembali turun. Harga minyak tidak bisa terus di atas 50 dollar AS," kata Keigo Matsubara, Direktur Keuangan Mitsui & Co.

Kesepakatan OPEC mengerek harga minyak melambung tinggi pada Rabu (30/11/2016). Persetujuan pemangkasan produksi minyak tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak delapan tahun silam.

Acuan minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menguat 9,3 persen setelah kesepakatan OPEC diumumkan dan mencapai rekor tertingginya dalam sembilan bulan hingga berada pada level 49,44 dollar AS per barrel, Rabu.

Kemudian, pada Kamis, harga minyak WTI menguat 0,3 persen. Antoine Halff dari Center on Global Energy Policy Columbia University, AS, menyatakan, ladang-ladang minyak serpih AS bisa meningkatkan produksi dalam empat bulan.

Adapun yang pertama menaikkan produksi, menurut Halff, adalah pengeboran minyak serpih di negara bagian Texas dan New Mexico.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Bergejolak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com