Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor, Mensos Galakkan Program Tanam Buah Unggulan

Kompas.com - 04/12/2016, 10:06 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis jika kebutuhan beberapa jenis buah-buahan dalam negeri dalam jangka beberapa tahun mendatang, tidak akan lagi disuplai melalui jalur impor.

"Kalau semua masyarakat melakukan gerakan penanaman buah, terutama buah unggulan, maka dalam jangka beberapa tahun mendatang, kita tidak perlu lagi impor buah," kata Khofifah, Sabtu (3/12/2016).

Hal itu dia nyatakan usai melakukan penanaman 3.000 bibit durian unggulan Musangking, di areal City, Forest & Farm di Kaliurang, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Menurut Khofifah, jika gerakan penanaman buah tersebut juga dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, maka dalam jangka waktu lima tahun mendatang, kebutuhan buah- buahan dalam negeri akan tercukupi.

"Yang kita tanam ini, adalah durian terbaik di dunia. Sehingga, kalau gerakan semacam ini direplikasi oleh pihak lain, tentu kita tidak perlu lagi impor buah," terangnya.

Selain mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, gerakan menanam tersebut akan mampu menjaga keseimbangan lingkungan.

"Hampir setiap hari terjadi fenomena bencana alam, mulai dari banjir, longsor, dan itu semua disebabkan titik vegetasi yang mengalami kerusakan. Saya mendapat jawaban ditempat ini, bahwa disini ada penguatan terhadap keseimbangan alam," katanya.

Sementara itu, pemilik City Forest and Farm, Arum Sabil mengatakan, ada 10.000 bibit buah-buahan unggulan yang akan ditanam di lahan seluas 40 hektar. 

Selain diharapkan akan mampu mencukupi kebutuhan buah-buahan dalam negeri, gerakan penanaman buah tersebut mampu menjaga keseimbangan alam.

"Dengan menanam pohon, kita juga telah bersedekah oksigen kepada manusia, karena berjuta-juta oksigen dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan yang kita tanam," katanya.

Kedepan, lanjut Arum, dengan gerakan menanam tersebut, City Forest and Farm akan menjadi bank varietas unggulan, sehingga bibitnya bisa ditanam di sejumlah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com