Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Ada Skema KUR Khusus Petani

Kompas.com - 06/12/2016, 21:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus petani untuk mendukung peningkatan produksi pertanian di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas pengembangan sumber-sumber air dan alat mesin pertanian dan permodalan petani melalui Kredit Usaha Rakyat di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (6/12/2016).

"Saya minta dibuatkan skema khusus untuk alokasi KUR di sektor pertanian yang didasarkan pada karakteristik komoditas yang prioritas, karena skema sekarang masih umum," katanya dalam keterangan resmi Selasa (6/12/2016).

Presiden Jokowi ingin agar lebih banyak petani bisa mengakses modal melalui skema KUR. "Terkait KUR, informasi sampai 31 Juli 2016, penyaluran KUR sebesar 68 persen adalah pada sektor besar dan eceran," katanya.

Sedangkan KUR untuk sektor pertanian dan kehutanan baru berkisar 15 persen. Presiden secara khusus menyampaikan bahwa ia ingin agar produksi pertanian terdongkrak melalui pengembangan sumber-sumber air, alat mesin pertanian, serta peningkatan akses modal bagi petani melalui KUR.

Pada 2017, Presiden menambahkan, target alokasi KUR dipertahankan pada kisaran Rp 100 triliun hingga Rp 200 triliun.

Dalam rapat tersebut, Presiden juga ingin agar koperasi-koperasi di pedesaan digiatkan kembali salah satunya untuk menyalurkan KUR bagi sektor pertanian.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan rasa kecewanya terhadap capaian Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena penyaluran KUR dianggap belum mendorong produktivitas bidang pangan.

Menurut Darmin, sebagian besar penyaluran KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan. Padahal, mulanya keinginan terbesar pemerintah agar KUR juga diserap oleh sektor produksi bidang pangan.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per 7 November 2016 sebesar Rp 81,24 triliun. Angka tersebut telah mencapai 81,2 persen dari target hingga akhir tahun ini sebesar Rp 100 triliun.

Adapun total jumlah debitur yang telah mendapatkan KUR sebanyak 3,74 juta debitur. Rinciannya, kategori KUR mikro telah tersalurkan sebanyak Rp 56,09 triliun dengan jumlah 3,56 juta debitur.

Adapun KUR ritel sebesar Rp 25,01 triliun dengan jumlah 172.000 debitur. Sedangkan, KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar Rp 133,6 miliar dengan 9.077 debitur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com