Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Akses Keuangan, Bank dan Perusahaan Telekomunikasi Diminta Akur

Kompas.com - 08/12/2016, 14:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia saat ini memiliki lebih dari 100 bank yang beroperasi. Akan tetapi, jumlah penduduk yang mencapai sekitar 250 juta jiwa dan wilayah yang sangat luas membuat perbankan masih sulit untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses keuangan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan, "rongga" semacam ini dilihat sebagai kesempatan bagi perusahaan telekomunikasi. Hal ini didukung pula penetrasi ponsel dan ponsel pintar (smartphone) di Indonesia yang sangat besar.

Oleh sebab itu, kini mulai banyak perusahaan telekomunikasi yang menyediakan produk keuangan.

Sebagai contoh saja adalah dompet elektronik atau e-wallet yang dimiliki beberapa perusahaan telekomunikasi atau perusahaan teknologi lainnya.

"Negara ini lebih terhubung ke media sosial dibandingkan rekening bank. Setidaknya satu orang Indonesia memiliki satu ponsel," kata Rudiantara dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Rudiantara menyebut, ruang yang masih kosong tersebut harus diisi. Namun, sebaiknya perbankan dengan perusahaan telekomunikasi jangan berperang demi merebut "potongan kue yang tersaji".

Sebaliknya, perbankan dan perusahaan telekomunikasi harus bekerja dengan erat dan meningkatkan "pembagian kue" tersebut secara adil.

"Jangan saling berperang dan bertengkar untuk mendapatkan 'bagian kue' yang terbesar. Bank dan perusahaan telekomunikasi saling membutuhkan," tutur Rudiantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com