Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Subsidi Tol Udara

Kompas.com - 15/12/2016, 17:11 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong terwujudnya tol udara di Papua. Hal itu dibuktikan dengan menganggarkan subsidi untuk tol udara pada tahun depan sebesar Rp 100-200 miliar. 

Menurut Budi Karya, tol udara bertujuan agar distribusi bahan pokok bisa dipercepat. Sehingga dapat menurunkan harga bahan pokok di Papua.

"Untuk tol udara kita anggarkan Rp 100-Rp 200 miliar pada 2017," ujar Budi Karya dalam acara Transportation Outlook 2017 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Budi Karya mengungkapkan, tol udara akan difokuskan pada tiga daerah di Papua. Tiga daerah itu yakni, Timika, Wamena, dan Sentani.

Budi Karya menuturkan, penunjukan maskapai penerbangan yang akan mengoperasikan tol udara dilakukan dengan tender. Sehingga dirinya membuka lebar semua maskapai penerbangan untuk melakukan tender.  Dirinya pun berharap, banyak maskapai penerbangan yang ingin mengikuti tender tol udara. 

Kementerian Perhubungan akan menginisiasi tol udara untuk meningkatkan konektivitas barang dan orang di kawasan terpencil yang sulit diakses dengan jalur darat dan air.

Gagasan tol udara diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan. Budi Karya mengatakan salah satu wilayah yang membutuhkan tol udara adalah Papua. Dengan kontur geografis yang bergunung-gunung, akan sangat sulit menggerakkan perekonomian di daerah pedalaman jika menggunakan jalur darat.

"Karena itu, kami akan mengenalkan tol udara untuk melengkapi tol laut yang telah diluncurkan sebelumnya," kata Budi Karya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com