Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menhub yang Senang Naik Bus dengan Klakson "Telolet"

Kompas.com - 22/12/2016, 16:02 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena "om telolet om" menjadi viral masyarakat Indonesia bahkan dunia di media sosial.

Fenomena berawal dari anak kecil dipinggir jalan yang meminta sopir bus menyalakan klakson dengan bunyi "telolet".

Fenomena "om telolet om" ini juga tidak hanya populer di masyarakat saja. Bahkan, pejabat dalam negeri dan publik figur luar negeri pun ikut mengomentari  fenomena "om telolet om".

Tidak kecuali, Menteri Perhubungan Budi Karya yang ikut mengomentari fenomena tersebut.

Dirinya mengaku, sangat menyenangi bus dengan bunyi klakson "telolet".  Bahkan, bus dengan klakson "telolet" menjadi favoritnya saat berpergian jarak jauh. 

Saking favoritnya, Budi Karya pun pasti selalu menggukan bus dengan klakson "telolet" saat ingin ke Yogyakarta untuk berkuliah dulu. 

"Telolet saya senang sekali, ceritanya saya dulu sering naik bus ke Yogyakarta, saya selalu cari yang telolet," kata Budi Karya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (21/12/2016). 

Untuk mengapreasiasi bus klakson, Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) pun menginisiasi adanya perlombaan khusus klakson "telolet" pada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). 

Dalam hal ini, Budi Karya kembali menegaskan, pihaknya tidak melarang sopir bus untuk menyalakan klakson dengan bunyi "telolet".

Dirinya hanya mengimbau agar tidak menyalakan klakson "telolet" di pinggir jalan.  "Jadi nggak mungkin saya melarang. Kalaupun ada pelarangan itu hanya yang dipinggir jalan," katanya.

Sebelumnya, Budi Karya Sumadi meminta kepada sopir bus agar tidak menyalakan suara klakson "telolet" saat kendaraan berjalan di jalan raya. 

Menurut dia, jika menyalakan di jalan raya maka dapat mengagetkan pengendara lain sehingga bisa terjadi kecelakaan. 

Kompas TV Fenomena “Om Telolet Om” Mendunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com