Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Jual 49 Persen Saham Perusahaan Minyak Terbesar Dunia

Kompas.com - 26/12/2016, 15:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi berencana menjual 49 persen saham raksasa minyak Saudi Aramco. Penjualan saham perusahaan minyak terbesar di dunia ini akan dilakukan dalam rentang waktu 10 tahun.

Penjualan saham ini dilakukan sejalan dengan upaya negara pengekspor minyak terbesar di dunia tersebut menekan defisit anggaran akibat harga minyak dunia yang jatuh.

Dikabarkan harian lokal Al-Eqtisadiah, penjualan saham Saudi Aramco memungkinkan perolehan dana untuk digunakan baik di dalam maupun luar negeri.

Dana tersebut, menurut sumber yang enggan dipublikasikan identitasnya, kemungkinan akan digunakan untuk membentuk dana investasi terbesar di dunia yang dimiliki sebuah negara.

Ini juga merupakan salah satu upaya Arab Saudi menggeser ekonominya dari minyak. Kerajaan tersebut kini sedang berupaya melakukan diversifikasi ekonominya yang selama ini sangat bergantung pada minyak.

Karena harga minyak merosot tajam, defisit anggaran Arab Saudi mencapai 97 miliar dollar AS pada tahun 2015 dan saat ini sedang berusaha ditekan.

Penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) terhadap Saudi Aramco ditargetkan dilakukan pada tahun 2018 mendatang.

Penjualan perdana 5 persen saham Aramco diekspektasikan dapat meraup aset sebesar 2 triliun dollar AS.

Sebelumnya, CEO Aramco Amin Nasser menyatakan perseroan akan segera mempublikasikan laporan kinerja kuartalan guna menjaring investor-investor potensial.

Pemerintah Arab Saudi sendiri pada bulan Desember 2016 ini setuju untuk memangkas produksi minyak bersama-sama dengan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Pemangkasan produksi tersebut bertujuan untuk mendongkrak harga minyak dunia, yang saat ini berada di separuh dari level tertinggi pada pertengahan tahun 2014 silam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com