Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan IHSG di Penghujung Tahun Diperkirakan Terbatas

Kompas.com - 30/12/2016, 06:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Jumat (30/12/2016) diperkirakan bergerak cenderung variatif.

Pergerakan IHSG diperkirakan tertahan di rentang 5.250-5.335.

"Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ANTM, HRUM, INCO, INDY, JPFA, MPPA, MAIN, UNVR," tulis analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi, Jumat.

Kamis (29/12/2016) kemarin, IHSG kembali optimistis melanjutkan momentum positif di akhir pekan dengan ditutup naik 93,12 poin (1,79 persen) di level 5.302,57 dengan volume yang cukup tinggi.

Indeks sektor aneka industri naik 3,22 persen memimpin penguatan, disusul sektor keuangan yang naik 2,41 persen, menjadi penopang optimisme investor domestik di akhir tahun.

Meskipun demikian, investor asing tidak memperpanjang aksi beli di mana tercatat net sell sebesar Rp 223,92 miliar.

Pelemahan IHSG di awal bulan Desember akibat kekhawatiran capital out flow membuat kondisi IHSG berada pada level rendah, sehingga membuat investor domestik mengoreksi pelemahan di akhir tahun.

Global

Sementara mayoritas bursa Asia tertekan dimana indeks saham di Jepang dan China ditutup pada zona negatif.

Harga minyak terkoreksi dari rekor tertinggi pada 17 bulan terakhir. Harga minyak ditutup turun 0,1 persen seiring laporan persediaan minyak di AS yang diprediksi bertambah.

Sedangkan bursa Eropa dibuka gap down terkoreksi.

Perkiraan bertambahnya persediaan minyak di AS membuat harga minyak terkoreksi dari harga tertinggi.

Kekhawatiran akan fluktuasi harga menjelang tahun 2017 menjadi salah satu alasan investor melakukan profit taking, sehingga aset haven kembali diminati, terlihat harga emas memperpanjang penguatannya hingga 0,6 persen.

"Minimnya sentimen di akhir pekan yang juga akhir tahun 2016 ini membuat investor akan lebih berhati-hati," kata Lanjar.

Kompas TV Seberapa Kuat Investor Lokal Dominasi Pasar Saham?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com