Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Rupiah Terbaik Kedua di Asia pada Tahun 2016

Kompas.com - 03/01/2017, 13:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami dinamika yang cukup signifikan sepanjang tahun 2016.

Ada kalanya rupiah menguat perkasa, tetapi sempat melemah cukup tajam pula setelah Donald Trump dinyatakan terpilih sebagai presiden AS dalam pemilu beberapa waktu lalu.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengungkapkan, pada akhir tahun 2016, nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp 13.470 hingga Rp 13.475 per dollar AS.

Agus pun menuturkan bahwa sepanjang tahun 2016 sebenarnya rupiah mengalami kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya di kawasan Asia.

“Secara year to date (tahun kalender, Januari-Desember), kalau di Asia, mata uang Indonesia nomor dua terbaik di bawah Jepang. Jadi, year to date-nya ada apresiasi 2,34 persen,” kata Agus di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/1/2017).

Agus menuturkan, secara umum, bank sentral memandang volatilitas nilai tukar rupiah terjaga dengan baik. Di samping itu, bank sentral juga optimistis bahwa nilai tukar rupiah akan berada pada kondisi yang baik pada tahun 2017 ini.

“Secara umum, kita optimistis dengan 2017. Tentu kita sebut ini tahun recovery (pemulihan) karena memang di 2015-2016 adalah tahun yang cukup sulit bagi dunia, termasuk Indonesia,” terang Agus. Pelemahan nilai tukar dialami hampir semua negara Asia pada tahun 2016.

Beberapa faktor penyebabnya adalah melonjaknya yield obligasi AS, sejalan dengan ekspektasi rencana kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump dalam menggenjot belanja infrastruktur dan melakukan pemangkasan pajak yang bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS.

Selain itu, kekhawatiran terkait arah kebijakan Trump di bidang perdagangan juga turut memberatkan kinerja nilai tukar mata uang negara-negara Asia yang bergantung pada ekspor.

Kompas TV Inilah Wajah Baru Rupiah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com