Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Pengolah Nanas asal Lampung Batal Investasi di Aceh Utara

Kompas.com - 06/01/2017, 15:00 WIB
Masriadi

Penulis

Thinkstockphotos Ilustrasi
LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – PT Great Giant Pineapple, perusahaan eksportir nanas dan pisang asal Lampung, dipastikan batal berinvestasi di Kabupaten Aceh Utara. Perusahaan itu gagal memperoleh lahan di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.

“Benar sudah pasti batal mereka masuk ke Aceh Utara,” ungkap Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Halidi, Jumat (6/1/2017).

Dia menyebutkan, awalnya perusahaan itu akan menanam pisang dan nanas di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil survei mereka terhadap lahan di Aceh Utara.

Namun, status tanah yang diinginkan perusahaan tersebut adalah Hak Guna Usaha (HGU), yang sebagian telah ditanami oleh masyarakat.

“Di awal sudah disepakati bahwa ada tiga kategori lahan yaitu semak belukar dengan biaya kompensasi sebesar Rp 15 juta per hektar, lalu ada juga tanah kategori semak dan ada tumbuhan Rp 30 juta per hektar dan tanah tanaman produktif hingga Rp 50 juta per hektar,” terang Halidi.

Belakangan diketahui, jumlah lahan yang produktif semakin bertambah. Di sisi lain, harga lahan semak belukar pun menjadi lebih mahal, yakni menjadi sekitar Rp 30 juta per hektar.

“Kondisi ini investor tidak mau. Di sisi lain, kami tidak berhasil menyakinkan masyarakat penggarap. Sehingga, akhirnya investor memilih keluar dari Aceh Utara,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan perusahaan itu berencana menanam modal sebesar Rp 50 miliar di Aceh Utara dengan luas areal yang dibutuhkan sekitar 15.000 hektar di Kecamatan Langkahan dan Kecamatan Kuta Makmur.

Nanas dan pisang hasil produksi di wilayah ini akan dikalengkan dan diekspor ke Malaysia dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com