Bisnis Menggiurkan Jelang Hari Raya Imlek

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun baru imlek merupakan hari raya bagi umat Tionghoa dari kalender khususnya yang kini sudah menjadi salah satu hari besar nasional di Indonesia. Untuk tahun ini tahun baru imlek tahun ini, akan jatuh dan diperingati pada tanggal 28 januari 2017.

Tentunya, seperti tahun baru Imlek sebelumnya, akan ada banyak kemeriahan yang tersaji ketika perayaan Imlek tahun ini.

Selain kemeriahan, tahun baru Imlek juga membuka pintu rezeki bagi Anda semua. Karena ada banyak lapangan bisnis menarik yang bisa dimanfaatkan.

Tentunya ladang bisnis ini bersifat musiman, meski begitu, tentu tidak ada salahnya untuk menjalaninya bukan?

Nah, bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis bertema Imlek di tahun ini. Berikut jenis-jenisnya yang bisa Anda pilih:

1. Baju Cheongsam

Cheongsam merupakan pakaian khas wanita Tionghoa yang berpeluk badan. Pakaian yang lebih dikenal sebagai gaun mandarin ini memang telah menjadi identitas kaum perempuan Tionghoa, mengingat baju ini sudah diciptakan sejak tahun 1920-an di Shanghai.

Seiring dengan perkembangan zaman, tampilan baju cheongsam sudah semakin berkembangan karena sudah disesuaikan dengan gaya fashion terkini.

Jika Anda ingin berbisnis baju Cheongsam, tentunya harus selalu mengikuti tren yang ada. Karena, seperti yang sudah disebutkan, baju ini selalu diinovasikan oleh para perancang busana untuk nampak selalu terbarukan.

2. Lampu Lampion

Lampion merupakan sejenis lampu yang terbuat dari kertas berwarna merah dan di tengahnya terdapat rongga untuk menaruh lilin di dalamnya. Lampion juga terbuat dari rangka bambu yang dibalut kertas tebal atau sutera.

Walau terkadang mudah rusak dan tidak awet, tapi keberadaannya pada hari Imlek selalu memberi nuansa tersendiri dan banyak diburu.

Karena itulah bisnis lampu lampion ini akan sangat menjanjikan. Biasanya permintaan banyak datang dari perusahaan-perusahaan besar dan mall untuk digunakan sebagai penghias atau dekorasi ruangan.

3. Barongsai

Barongsai atau liong dikenal sebagai simbol salah satu hewan pelindung. Kebudayaan ini mulai populer di Cina pada masa dinasti Nan Bei tahun 420-589 dan marak ditampilkan pada perayaan tahun baru Imlek.