Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jurus Pemerintah Redam Gejolak Harga Cabai

Kompas.com - 17/01/2017, 20:37 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik melambungnya harga cabai di Indonesia masih belum menemukan titik terang, kini pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan jurus lain dengan melibatkan organisasi kewanitaan.

Para ibu-ibu pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) diajak untuk bercocok tanam cabai di pekarangan rumah.

Hal ini ditunjukan saat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membagi-bagikan benih cabai gratis kepada anggota Iwapi di Thamrin City Jakarta, Selasa (17/1/2017).

"Kerja sama dengan Iwapi ini sangat penting, kita juga kerja sama dengan PKK. Ini salah satunya dengan edukasi dan pembagian benih gratis," kata Amran.

Dia mengatakan, program pembagian benih cabai secara ggratis merupakan rangkaian dari program 10 juta benih cabai untuk rumah tangga atau yang dikenal program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Selain itu, menurut Amran, dalam program KRPL juga akan dilakukan budidaya unggas dan sayuran. Amran menegaskan, selain memberikan benih dan bibit sayuran pihaknya juga akan melakukan pendampingan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan).

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Warga sedang memilih cabai di Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Kamis (5/1/2017). Hargai cabai melonjak drastis pasca-tahun baru. Di sejumlah daerah, harga cabai meroket dari puluhan ribu menjadi Rp 200-an ribu.
"Ini potensi untuk ikut berkontribusi dalam swasembada. Kami punya 44 Badan Pengkajian Teknologi Pertanian di seluruh Indonesia untuk membantu program ini," ujar Amran.

Menurut Amran, dengan digencarkannya program KRPL akan menghemat pengeluaran ibu rumah tangga dalam hal biaya sayuran.

"Jika satu rumah tangga kurangi Rp 1 juta biaya sayuran, dikali 60 juta bisa 60 triliun sebulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Balitbangtan Muhammad Syakir mengatakan, dalam mempersiapkan benih cabai sebanyak 10 juta telah disiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar.

"Benih cabai itu anggarannya sekitar Rp 20 miliar. Itu dari Balitbangtan," jelasnya.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Yanuardi menjelaskan, dalam proses pendistribusian benih cabai pihaknya akan membagikan benih-benih tersebut melalui kelompok-kelompok masyarakat, baik kelompok tani dan lain sebagainya.

"Biasanya kami tawarkan ke daerah-daerah nanti mereka yang meneruskan pembagiannya," ucap Yanuar.

Agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kegagalan dalam penerapannya, lanjutnya, akan menggerakan para penyuluh pertanian untuk melakukan pembimbingan kepada kelompok-kelompok yang mendapatkan benih-benih cabai.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com