Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Geser Arab Saudi Sebagai Pemasok Minyak Utama ke China

Kompas.com - 24/01/2017, 09:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SHANGHAI, KOMPAS.com – Rusia menggeser posisi Arab Saudi sebagai pemasok utama minyak ke China untuk pertama kalinya pada tahun 2016. Sejak beberapa tahun silam, kedua negara saling memperebutkan pangsa pasar di negara yang merupakan pasar energi terbesar dunia tersebut.

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/1/2017), Rusia meningkatkan pasokan minyaknya ke China sebesar 24 persen menjadi 52,5 juta metrik ton atau 1,05 juta barrel per hari pada tahun 2016, menurut data yang dirilis Biro Administrasi Bea Cukai Umum.

Adapun Arab Saudi berada di peringkat kedua dengan pengiriman minyak ke China mencapai 51 juta metrik ton atau 1,02 juta barrel per hari.

Rusia telah bersaing dengan Arab Saudi untuk memenangkan pangsa pasar minyak di China. Permintaan minyak dari China dianggap sebagai kunci menuju perbaikan harga minyak yang berkelanjutan.

Pada tahun 2016 lalu, China sempat menggiring harga minyak menguat sangat pesat sejak tahun 2010. Hal ini merupakan dampak peningkatan permintaan dari industri pemurnian minyak di China.

“Saudi sebelumnya selalu mendominasi peringkat pemasok ke China. Tingginya impor dari Rusia sebagian besar dapat diatribusikan dengan tumbuhnya permintaan dari perusahaan pemurnian dan pembelian cadangan strategis,” ungkap Amy Sun, analis riset komoditas dari ICIS-China.

Sun menuturkan, pertumbuhan impor yang dilakukan perusahaan pemurnian China diprediksi terus berlanjut pada tahun 2017 ini.

Sejalan dengan hal itu, jalur pipa minyak Sino-Rusia diprediksi pula terus berkembang hingga akhir tahun 2017, sehingga Rusia bisa tetap mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama minyak ke China.

Angola berada pada peringkat ketiga pemasok minyak ke China pada tahun 2016, yakni mencapai 43,7 juta metrik ton atau sekira 875.000 barrel per hari. Angka tersebut meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2015.

Adapun total impor minyak mentah yang dilakukan oleh China melonjak 13,6 persen pada tahun 2016. Dengan demikian, total minyak mentah yang diimpor oleh China mencapai 381 juta metrik ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com