KOMPAS.com - Kalau Anda pernah duduk diam di atas ranjang, hanya memandangi jam di depan mata, memperhatikan detik demi detik berlalu, sambil mikir, “Masih mungkin enggak, saya baring-baring, leyeh- leyeh beberapa menit lagi sebelum terpaksa siap- siap berangkat ke kantor?” Berarti Anda tahu rasanya berjuang keras untuk mengumpulkan motivasi.
“Yessssss! Besok Selasa, 4 hari lagi Jumat!” – Tweet seorang karyawan galau.
Hilangnya (atau kurangnya) motivasi adalah salah satu hal alami yang bisa dialami siapapun, bahkan di tengah-tengah hari dan situasi kerja.
Sampai di kantor. Bikin kopi. Buka laptop. Bengong. “Ughhh..” buka HP dulu, ngumpulin semangat, liat Facebook. Tutup HP. Bengong lagi. Lihat jam. “Apaaaaa? Pulang masih 7, 5 jam lagiiiii?”
Nah, masalahnya, motivasi Anda adalah BENSIN keberhasilan Anda.
Tanpa motivasi, tidak ada keinginan berkarya optimal, dan tidak ada daya tahan dalam menghadapi tantangan, dan akibatnya? Tidak ada keberhasilan.
Tapi di sisi lain, ada saatnya Anda TIDAK mengalami hal ini sama sekali! Ada kalanya, Anda tidak perlu disuruh-suruh oleh bos berkumis, atasan galak, orang tua, atau oleh dosen ‘killer’ Anda untuk loncat dari kasur, untuk siap- siap berangkat, untuk buka laptop, dan langsung bergerak!
Kapankah saat itu terjadi?
Saat Anda melakukan Apa yang Anda SUKA!
Saat Anda mau berlibur dan piknik.
Saat Anda mau melakukan aktivitas hobi Anda.
Saat Anda mau memainkan game kesukaan Anda.
Saat Anda mau kencan dengan pasangan atau kecengan Anda.
Jadi di sinilah pertanyaan pentingnya yang harus Anda garis bawahi. “Dari mana datangnya motivasi untuk melakukan semua ini?” Dan lebih penting lagi, “Bagaimana kita menerapkan jenis motivasi kedua yang menyenangkan ini di dalam PEKERJAAN kita, agar lebih happy dan sukses?”
Motivasi Eksternal dan Motivasi Internal
Sederhananya, tergantung dari sumber asalnya, ada dua jenis motivasi dalam diri kita.
Sesuai namanya, External Motivation (motivasi eksternal) adalah motivasi yang datang dari sumber ‘luar’ diri, dan Internal Motivation (motivasi internal) adalah motivasi yang datang dari sumber ‘dalam’ diri kita sendiri.
Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal datang dari pemicu- pemicu yang bukan alami dari keinginan kita sendiri, tapi faktor ‘rangsangan’ atau ‘pancingan yang datang dari dunia luar. Gaji dan komisi misalnya, adalah sumber motivasi eksternal.
Beberapa contoh sumber motivasi eksternal:
- Gaji, komisi, dan bonus kerja.
- Hadiah dan penghargaan-penghargaan.
- Pujian dan teguran.
- Peraturan dan hukuman.
- Pep talk atau kalimat motivasi dari pembicara motivasi, atau siapapun.
Seperti yang Anda lihat dari beberapa contoh di atas, motivasi eksternal bersumber dari orang lain, atau lingkungan, atau sistem, dan berdampak terhadap kita.