Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba BRI 2016 Tumbuh Tipis Jadi Rp 25,8 Triliun

Kompas.com - 31/01/2017, 18:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat laba bersih 2016 sebesar Rp 25,8 triliun, tumbuh 2,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2015 yang senilai Rp 25,2 triliun.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyatakan, perseroan secara konsisten mencapai pertumbuhan yang positif selama 12 tahun dan merupakan bank pencetak laba terbesar di Indonesia.

"BRI konsisten tumbuh positif dan tidak pernah mengalami penurunan. Laba BRI terus menempati posisi tertinggi," jelas Asmawi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Aset BRI pun menembus Rp 1.000 triliun, yakni Rp 1.003,6 triliun pada tahun 2016. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 878,4 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Pertumbuhan kredit BRI pada tahun 2016 mencapai Rp 635,3 triliun, tumbuh 13,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 558,4 triliun.

Asmawi menjelaskan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang kredit mikro yang memiliki porsi 33,3 persen dari total penyaluran kredit perseroan. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan secara gross mencapai kisaran 2 persen pada tahun 2016.

Dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 723,8 triliun pada tahun 2016, tumbuh 12,6 persen dibandingkan Rp 642,8 triliun pada tahun 2015. Pertumbuhan DPK perseroan didominasi pertumbuhan dana murah atau Current Account Saving Account, baik tabungan maupun giro yang mencapai 60,6 persen dari total DPK.

Dari total DPK tersebut, giro mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu tumbuh 24,6 persen year on year menjadi Rp 140,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com