Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Trump yang Beragam Bikin Wall Street Ditutup Bervariasi

Kompas.com - 03/02/2017, 08:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS ditutup bervariasi pada perdagangan saham Kamis waktu setempat, atau Jumat waktu Indonesia. Dari tiga indeks acuan di Wall Street, dua indeks ditutup turun dan hanya satu indeks yang ditutup naik.

Pada perdagangan saham Kamis, indeks S&P 500 ditutup naik 1,3 poin atau naik 0,06 persen ke level 2.280,85.

Sementara itu, indeks Dow Jones ditutup turun 6,03 poin atau turun 0,03 persen ke level 19.884,91.

Indeks Nasdaq Composite juga ditutup turun 6,45 poin atau turun 0,11 persen ke level 5.636,20.

Indeks S&P 500 terus melaju, mengikuti komentar terakhir Presiden AS Donald Trump pada perdagangan dan kebijakan yang ingin dicapainya.

Namun indeks S&P sempat tergoyang akibat kebijakan Trump membatasi imigran di 7 negara dengan populasi muslim besar serta upaya AS menarik diri dari sejumlah perjanjian dagang internasional.  

Sebelumnya, pasar memang bereaksi dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS. Bursa saham di AS meroket dengan ekspektasi kebijakan Trump pada pemangkasan pajak, deregulasi dan stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pasar hanya memberikan harga pada kebijakan yang abgus seperti pemangkasan pajak," kata Arian Vojdani, investment strategist di MV Financial di Bethesda, Maryland.

"Sekarang kita lihat bagaimana potensi kebijakan proteksionesme. itu akan buruk bagi ekonomi dunia. Itu sebabnya pelaku pasar memilih langkah mundur," lanjut dia.

Trump sebelumnya menginginkan perubahan pada kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Meksiko. Dia ingin mempercepat pembicaraan ketimbang merenegosiasi atau mengganti kesepakatan tersebut.

Investor juga khawatir dengan komentar Trump bahwa perjanjian eksttadisi pengungsi dengan Australia adalah hal bodoh, terkait dengan Iran yang baru saja mengetes rudal balistiknya.

"Ada banyak suara sumbang dan kami mencoba mencari fundamental yang baik," lanjut Vojdani.

Kompas TV Protes Kebijakan Trump, Produk AS Diboikot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com