Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johnson & Johnson Dituntut karena Produk Implan Payudara Bocor

Kompas.com - 06/02/2017, 06:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Unit bisnis perusahaan produk konsumer Johnson & Johnson dituntut karena menjual implan payudara yang menyebabkan masalah kesehatan bagi wanita, antara lain nyeri otot dan peradangan.

Kasus ini ditangani oleh pengadilan tinggi negara bagian California, AS dengan nomor berkas BC-649083.

Mengutip Bloomberg, Minggu (5/2/2017), Mentor Worldwide yang berada di bawah Johnson & Johnson dinilai gagal menjalankan studi yang sesuai terhadap risiko kesehatan atas implan berbahan dasar silikon yang dimandatkan oleh regulator.

Hal ini sesuai tuntutan tim kuasa hukum pelapor atas nama Rexine Mize di Los Angeles. Kebocoran implan payudara tersebut menyebabkan berbagai keluhan kesehatan atas Mize dan beberapa wanita lainnya.

Namun demikian, juru bicara Johnson & Johnspm Ernie Knewitz enggan berkomentar atas tuntutan yang dilayangkan Mize tersebut.

Mentor, Allergan Plc, dan Sientra Inc adalah perusahaan yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menjual implan silikon di AS.

Sebelumnya, FDA mencabut larangan atas penjualan implan silikon yang berlangsung selama 14 tahun pada tahun 2006 lalu.

Pasar implan payudara di AS bernilai sekitar 365 juta dollar AS pada tahu 2016 silam. Adapun berdasarkan data Ikatan Ahli Bedah Plastik Amerika, 80 persen wanita yang menggunakan implan payudara memilih produk implan berbahan dasar silikon.

Tuntutan Mize adalah tuntutan kedua di negara bagian California atas produk implan payudara.

Pada September 2016, wanita asal Seattle, negara bagian Washington melayangkan tuntutan atas Mentor Worldwide dan Johnson & Johnson di pengadilan federal di San Francisco karena implan payudara yang dipakainya menyebabkan dirinya sakit.

Sara Ebrahimi, sang pelapor, menyatakan produk implan Mentor MemoryGel menyebabkan ruam pada kulit, kelelahan yang amat sangat, dan pembuluh darahnya dilapisi metal yang digunakan untuk membuat implan payudara tersebut.

Regulator di AS melarang penggunaan implan payudara berbahan dasar silikon pada tahun 1992 silam setelah seorang wanita menuntut perusahaan produsen implan tersebut karena menyebabkan kanker dan gangguan kesehatannya.

Pada tahun 1995, ratusan hingga ribuan wanita menuntut Dow Corning Corp yang pernah menjadi produsen terbesar implan hingga membuat perusahaan itu bangkrut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com