Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Tergelincir karena Pasokan Minyak Mentah AS Berlebih

Kompas.com - 08/02/2017, 09:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak tergelincir pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang naik dalam jumlah fantastis minggu kemarin.

American Petroleum Institute (API) melaporkan minyak mentah AS naik 14,2 juta barel, atau lebih dari lima kali lipat perkiraan analis yang sebesar 2,5 juta barel. Stok bensin juga naik 2,9 juta barel, lebih tinggi dibandingkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters sebesar 1,1 juta barel.

Harga bensin, di sisi lain turun 2,3 persen. Sehingga patokan minyak West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Selasa turun 84 sen atau 1,6 persen di 52,17 dollar AS per barel.

Sementara itu, patokan minyak Brent turun 1,03 dollar AS atau 1,9 persen ke level 54,69 dollar AS per barel. “Ini kemunduran supply-driven,” ucap analis pasar energi dari CHS Hedging, Tony Headrick, dikutip dari CNBC.com, Rabu (8/2/2017).

Harga minyak berjangka telah tertekan permintaan yang lesu, di samping perkembangan produksi minyak serpih AS yang bisa memperumit upaya negara-negara eksportir minyak (OPEC) dan produsen lain mengurangi kelebihan pasokan global.

Headrick mencatat, bensin berjangka jatuh di bawah 200 hari rata-rata. Dollar AS yang menguat 0,4 persen terhadap sejumlah mata uang membuat komoditas berdenominasi dollar AS seperti minyak mentah lebih mahal dibandingkan pemegang mata uang lainnya.

Analis minyak dari Societe Generale Michael Wittner mengatakan, produksi minyak serpih AS pulih lebih cepat dari yang diharapkan.

"Jumlah rig meningkat dalam tempo yang cepat, dan mengingat kemajuan teknologi dari tiga tahun terakhir, niscaya akan diterjemahkan ke dalam pasokan yang signifikan," kata Wittner.

Menurut laporan bulanan pemerintah AS, produksi minyak AS pada tahun ini diperkirakan naik 100.000 barel per hari (bph) menjadi 8,98 juta barel, lebih rendah 0,3 persen dari perkiraan sebelumnya.

Sementara itu, perhitungan Reuters menunjukkan, laju permintaan dari China tumbuh melambat dalam tiga tahun terakhir, menandai permintaan baru konsumen energi terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com