AMBON,KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proses negosisi terkait kontrak pengelolaan blok gas Masela dengan Inpex Corporation, kontraktor blok Masela, telah memasuki tahap kesepakatan.
Direncanakan dalam waktu dekat, pemerintah akan melakukan penandatanganan dengan pihak perusahan terkait pengelolaan blok migas abadi tersebut.
“Saya kira sudah sampai pada titik terakhir negosiasi, intinya dalam minggu ke depan kita sudah tandatangan, angkanya pun sudah ketemu,” kata Luhut kepada wartawan di Ambon, Kamis (9/2/2017).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membeberkan kisaran angka kesepakatan antara pemerintah dan Inpex.
Menurut dia, pemerintah sebenarnya sudah memberikan perhitungan bagi hasil blok Masela sebesar 7,5 metric tonnes per annum (mtpa) plus 474 Million Standard Cubic Feet per Day (mmsfd).
Perhitungan pemerintah tersebut berada di bawah angka yang diajukan Inpex, yakni sebesar 9,5 mtpa plus 150 mmscfd.
(Baca: Pemerintah dan Inpex Corporation Masih Belum Sepakat )
Peningkatan SDM
Selanjutnya, Luhut mengatakan bahwa pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pemanfaatan Blok Masela ini.
Menurut Luhut, pemerintah akan menyekolahkan sejumlah dosen dari Universitas Pattimura Ambon, yang mempunyai spesifikasi ilmu di bidang terkait, ke perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Selain itu sejumlah mahasiswa berprestasi yang ada di Maluku juga akan mendapatkan beasiswa lanjutan.
"Hal itu untuk mempersiapkan SDM di Maluku untuk ikut terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di daerah itu. Sehingga 15 tahun-20 tahun ke depan blok Masela bisa dikelola oleh masyarakat Maluku yang kompeten,” ujarnya.