Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pegawai di Asia Cenderung Tak Bahagia?

Kompas.com - 13/02/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebuah survei menunjukkan bahwa para pegawai di Asia cenderung lebih tidak bahagia tentang pekerjaan mereka dibandingkan rata-rata global.

Survei itu pun melaporkan, hanya kurang dari sepertiga pegawai yang disurvei merasa senang dengan pekerjaan mereka.

Salah satu faktor ketidakbahagiaan tersebut ternyata adalah sulitnya berkomunikasi dengan atasan.

Perusahaan solusi personalia TinyPulse menemukan, hanya 28 persen pegawai di Asua Pasifik yang dilaporkan merasa bahagia di tempat kerja mereka.

Mengutip CNBC, Senin (13/2/2017), 30 persen pegawai di seluruh dunia menyatakan mereka bahagia di tempat kerja. Hal ini dipaparkan oleh Manajer Komunikasi TinyPulse Ketti Salemme.

"Tidak ada perbedaan besar, namun menunjukkan bahwa mayoritas pegawai baik di kawasan maupun di luar kawasan Asia Pasifik tidak merasa bahagia di tempat kerja," ujar Salemme.

Lebih dari 1 juta respon dari pegawai di 1.000 perusahaan dikumpulkan untuk laporan bertajuk 2017 Employee Engagement Report.

Laporan ini menguak beberapa disparitas yang terlihat di antara pegawai di kawasan satu dan lainnya di dunia.

Variasi respon terbesar datang dari pegawai yang bisa menyebut visi, misi, dan nilai-nilai budaya perusahaan mereka.

Hampir 54 persen pegawai di Asia Pasifik menjawab bahwa mereka bisa menjawab hal itu, melampaui rata-rata global yang mencapai 32,5 persen.

Namun, permasalahan besar perusahaan di kawasan Asia adalah komunikasi internal. Sebanyak 40 persen pegawai menyebut interaksi dengan atasan mencapai peringkat 9 dari 10 berdasarkan tingkat kesulitannya.

Survei itu mencatat pula bahwa kepuasan pegawai juga mempengaruhi layanan kepada konsumen.

Para pegawai di Asia Pasifik menyatakan ada perhatian yang tidak merata terhadap detail dan kekuatan hubungan dengan klien.

Beberapa isu spesifik yang mengemuka di kalangan responden Asia Pasifik antara lain tingkat layanan bervariasi antara satu staf dengan staf yang lain.

Padahal, tingkat layanan harus konsisten untuk keseluruhan brand. Selain itu, isu lainnya adalah kurangnya studi lapangan dan interaksi dengan konsumen menjadi salah satu alasan utama buruknya kinerja.

Isu berikutnya adalah layanan baik, namun perlu perbaikan karena terburu-buru dalam melayani konsumen. 

Kompas TV Benarkah Indonesia 'Diserbu' Tenaga Kerja Asing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com