Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Terus Bergejolak, Kementan Tingkatkan Jumlah Toko Tani

Kompas.com - 13/02/2017, 14:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan gejolak harga pangan tengah menjadi perhatian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan terus meningkatkan jumlah Toko Tani Indonesia (TTI) di wilayah Jakarta.

Setelah sebelumnya telah diresmikan 22 TTI yang tersebar di wilayah Jakarya, kini jumlahnya ditingkatkan menjadi 65 TTI.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Ketahanan Pangan Spudnik Sujono mengatakan, TTI yang tersebar di sejumlah wilayah Jakarta akan dipasok kebutuhannya melalui TTI pusat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Adapun bahan pangan pokok yang akan dipasok antara lain, beras, gula pasir, bawang merah dan putih, aneka cabai, minyak goreng, serta daging sapi dan kerbau.

Diharapkan dengan penambahan jumlah TTI dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Kami ingin kehadiran TTI ini benar-benar dirasakan masyarakat. Dengan adanya TTI yang tersebar di berbagai lokasi, kami harapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan mudah dan murah," jelas Spudnik di TTI Pusat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (13/2/2017).

Spudnik menjelaskan, komoditas pangan yang di pasok ke 65 TTI terdiri dari ?beras sebanyak delapan ton dengan harga jual Rp 8.000 per kilogram (kg), gula pasir sebanyak 2,6 ton dengan harga Rp 12.500 per kg, bawang merah sebanyak 650 kg dengan harga Rp 27.000 per kg.

Selanjutnya, cabai merah kriting 625 kg dengan harga Rp 7.500 per 0,25 kg, minyak goreng sebanyak 252 liter dengan harga Rp 12.000 per liter, daging sapi sebanyak 500 kg dengan harga Rp 80.000 per kg.

Selain itu juga dijual daging kerbau seharga Rp 65.000 per kg dan bawang putih Rp 8.500 per 0,25 kg Spudnik mengungkapkan, beberapa komoditas yang dijual TTI memiliki harga jual dibawah harga pasar, karena didatangkan langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Peran Bulog

Sebelumnya, Pengamat Pertanian IPB Dwi Andreas, mengatakan dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memangkas rantai distribusi, pemerintah lebih baik menguatkan peranan Badan Urusan Logistik (Bulog), dibandingkan TTI yang efektivitasnya diragukan.

"Kalau TTI sebagai langkah dalam emergeny ya sah-sah saja, tetapi berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi, mengapa tidak sebaiknya menguatkan Bulog," kata dia.

Menurutnya, pengendalian harga dan pasokan pangan dipasaran lebih baik mengerahkan yang selama ini sudah ada infrastrukturnya seperti Bulog.

Kompas TV Kementan Resmikan Toko Tani Indonesia Centre
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com