Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Botol Kaca Internasional Gunakan Gas Bumi PGN

Kompas.com - 13/02/2017, 19:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen botol kaca internasional PT Kangar Consolidated Industries (KCI) di Jakarta merupakan pengguna gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sejak tahun 2003.

KCI yang beroperasi di Jakarta adalah salah satu dari 79 pabrik di 21 negara, di bawah bendera Owen-Illinois, Inc. Perusahaan ini adalah salah satu produsen wadah kaca terbesar di dunia.

Pabrik yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, ini mampu memproduksi 2,3 juta botol setiap hari untuk beberapa merek produk makanan, minuman, dan farmasi, serta sebagian besar untuk ekspor.

"Awalnya kami menggunakan bahan bakar non-gas bumi yang residunya sangat tinggi. Tapi sejak menggunakan gas bumi residu tersebut nyaris tidak ada lagi. Lingkungan menjadi lebih sehat," kata Direktur Keuangan KCI Achmad Arifin, melalui keterangan resmi, Senin (13/2/2016).

Arifin mengatakan, penggunaan gas bumi PGN memberikan dampak penghematan ongkos produksi bagi perusahaan.

"Selain bersih, penggunaan gas bumi juga memberikan penghematan yang cukup signifikan bagi perusahaan. Dan seluruh pabrik OI (Owen-Illinois) pakai gas bumi," ungkap Arifin.

Energi Bersih

Group Head Business Unit Gas Product PGN Wahyudi Anas menambahkan, industri-industri dalam negeri semakin banyak beralih ke bahan bakar gas bumi.

"Gas bumi memberikan banyak manfaatnya. Yakni bersih, aman, mudah, dan bisa memberikan efisiensi 40 persen-60 persen dibandingkan bahan bakar lainnya," ucap Wahyudi.

Selain itu, pasokan gas bumi dari PGN berlangsung untuk jangka panjang.Hal ini akan memberikan ketenangan dan kepastian pasokan bahan bakar bagi industri.

"Seperti KCI, PGN memasok gas ke pabrik mereka di Cakung, Jakarta Timur sejak 2003, artinya sekitar 14 tahun dan sampai saat ini pasokan gas bumi terus mengalir 24 jam, kepastian pasokan energi ini penting bagi industri," ujar Wahyudi.

Ia menambahkan, agar semakin banyak industri dan masyarakat menikmati gas bumi yang bersih dan efisien, PGN terus berkomitmen untuk memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah.

"Kami terus melakukan penetrasi pasar di wilayah eksisting, PGN juga melakukan pengembangan infrastruktur gas di wilayah baru seperti Duri-Dumai, Jawa Tengah, Subang-Cirebon, Gresik-Lamongan-Tuban, dan Kediri," ungkap Wahyudi.

Saat ini, jumlah pelanggan PGN setiap tahun terus meningkat.

Berdasarkan data, PGN telah memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, mal, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 204.000 pelanggan rumah tangga.

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com