Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Investor Baru Meningkat 23,47 Persen di Akhir 2016

Kompas.com - 17/02/2017, 14:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat adanya peningkatan jumlah investor baru sebesar 23,47 persen hingga akhir 2016.

Tercatat pada akhir 2015 jumlah investor sebesar 434.107 single investor identification (SID) atau meningkat 101.887 SID di akhir 2016 menjadi 535.994 SID. Jumlah SID di 2015 sebanyak 434.107 SID pun tercatat naik 18,83 persen atau 68.804 SID dari posisi 365.303 SID di akhir Desember 2014.

"BEI terus berupaya untuk memperluas basis investor, khususnya investor ritel, dan meningkatkan literasi pasar modal di masyarakat," kata Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Adapun jumlah investor aktif per tahun juga mengalami peningkatan 32,3 persen atau 32.950 SID menjadi 187.268 SID di akhir Desember 2016, dari 154.318 SID di Desember 2015. Sementara itu, pertumbuhan jumlah investor per bulan mencapai 19.908 SID, atau 33,76 persen menjadi 78.878 SID di Desember 2016, dari 58.970 SID di Desember 2015.

"Rasio investor aktif per bulan terhadap total SID mengalami peningkatan 1,14 persen menjadi 14,72 persen di Desember 2016, dari 13,58 persen di akhir Desember 2015," jelas Nicky.

Peningkatan investor, kata Nicky, didorong dari sosialisasi kepada masyarakat, dengan menggandeng perusahaan sekuritas dalam memberikan edukasi agar sadar investasi saham dan segera menjadi investor saham.

Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini masih menjadi provinsi dengan total investor dan investor aktif tertinggi di 2015 dan 2016. Total investor di Jakarta sebesar 165.373 SID dengan jumlah investor aktif 59.285 SID.

Sepanjang 2016, total kegiatan edukasi BEI paling banyak dilaksanakan di DKI Jakarta yakni 581 kegiatan edukasi atau 22 persen dari total kegiatan bursa secara keseluruhan.

Meski demikian, provinsi Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah investor baru tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 102,43 pesen menjadi 17.456 SID baru, dari tahun 2015 yang sebesar 8.623 SID baru di akhir 2015.

Sementara itu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat tercatat menjadi provinsi dengan persentase pertumbuhan investor tertinggi yaitu sebesar 287 persen menjadi 1.722 SID dari 2015 sebesar 600 SID.

Gencarnya sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan BEI, lanjut Nicky, membuat rasio penyebaran investor pasar modal di pulau Jawa semakin berkurang.

"Seiring dengan naiknya rasio penyebaran investor di pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan pulau-pulau di wilayah Indonesia Timur," pungkas Nicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com