Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald: Dunia Tengah Saksikan Runtuhnya Perusahaan-perusahaan Besar

Kompas.com - 17/02/2017, 19:41 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbincangan mengenai perkembangan teknologi seperti tak akan ada habisnya, transisi gaya hidup masyarakat, suka tidak suka juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan internet.

Peralihan gaya hidup masyarakat juga berimbas pada perputaran roda-roda ekonomi yang kiblatnya semakin menuju digitalisasi ekonomi.

Di tengah masifnya perkembangan teknologi, internet saat ini telah menjadi kebutuhan, pada beberapa tahun belakangan ini mungkin tak pernah terlintas dalam benak setiap orang bahwa, internet bisa menjangkau segala kebutuhan derajad hidup manusia.

Fenomena ojek dan taksi online di Indonesia terutama di kota-kota besar menjadi hal yang dinamis. Dahulunya sudut-sudut strategis simpang perempatan jalan, tak sulit menemukan pangkalan ojek, namun kini, pangkalan ojek ada dalam genggaman ponsel pintar, bisa kapan saja, di mana saja, dan kemana saja ojek siap mengantar.

Begitu juga dengan kebutuhan gaya hidup lainnya, dapat dengan mudah dibeli, bayar, dan barang yang dipesan sampai dirumah. Cukup dengan ponsel pintar dan koneksi internet, yang dahulunya mungkin tak pernah terpikirkan.

Namun, apakah fenomena tersebut hanya memberikan sisi daya tarik dan berbagai kemudahan yang ditawarkan internet sebagai kebutuhan saat ini?

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Renald Kasali dalam buku terbarunya yang berjudul "Disruption" mengungkapkan, dalam setiap perubahan atau transisi akan selalu menemukan kelompok orang yang tak siap. Mereka akan menolak perubahan.

"Kini dunia tengah menyaksikan perpindahan dari mobil bertenaga bensin ke self driving car yang dikendalikan teknologi informasi melalui smartphone," ungkap Rhenald dalam bukunya.

Menurutnya, dengan hal itu, petugas bengkel kelak bukan lagi seorang montir yang dikenal pada abad 20, melainkan para ahli IT yang bekerja dengan perangkat lunak. "Suka tidak suka Internet of Things membentuk kita mulai hari ini," jelasnya.

Saat ini, dunia tengah menyaksikan runtuhnya perusahaan-perusahaan besar, para pemilik brand yang beberapa dekade Ialu begitu memesona dan berkibar.

"Keadaan yang Iebih parah terjadi pada perusahaan atau institusi yang tak pernah menjembatani lintas-generasi. Bridging generations seharusnya menjadi salah satu program penting perubahan pada abad ini yang harus dilakukan berkali-kali," ucapnya.

Lawan Tak Terlihat

Dalam buku terbarunya tersebut, Rhenald juga mengatakan, tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi. Motivasi saja tidak cukup.

Menurutnya, saat ini semua industri tengah bertarung menghadapi lawan-lawan baru yang tak terlihat, tetapi tiba-tiba menjadi besar. Bahkan, bisa langsung masuk ke rumah-rumah konsumen, dari pintu ke pintu, secara online, melalui smartphone.

"Para pemain lama (incumbent) tak bisa mendeteksi karena lawan-lawan berada di luar jangkauan radar mereka," jelasnya dalam buku Disruption.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com