Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2016, CIMB Niaga Raih Laba Bersih Rp 2,08 Triliun

Kompas.com - 20/02/2017, 19:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat laba bersih konsolidasi (audited) tahun 2016 sebesar Rp 2,08 triliun, naik sebesar 386,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba per saham atau earnings per share sebesar Rp 82,83.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang meningkat 6,2 persen, peningkatan dari pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NoII), dan penurunan pada biaya pencadangan sebesar 7,2 persen.

"Cost to income ratio membaik, berada di bawah level 49 persen, didukung oleh pengetatan biaya operasional dan peningkatan produktivitas. Kami juga telah menyeimbangkan neraca keuangan dan mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan. Kualitas aset diprediksi akan mengalami perbaikan sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia ke depan,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Senin (20/2/2017) di Jakarta.

Dengan total aset mencapai Rp 241,57 triliun per 31 Desember 2016, naik sebesar 1,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.

Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 1,6 persen secara tahunan, mencapai Rp 180,16 triliun. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp 51,42 triliun (29 persen), dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 34,51 triliun (19 persen).

Adapun lainnya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi sebesar Rp 61,01 triliun (34 persen) serta kredit komersial sebesar Rp 33,22 triliun (18 persen).

“Kami menawarkan bunga KPR sebesar 7,5 persen untuk fixed tiga tahun dalam rangka menyambut Tahun Baru China (Imlek). Sejalan dengan langkah pemerintah untuk terus menurunkan suku bunga kredit satu digit, hasil penghematannya akan kami berikan kepada nasabah,” tambah Tigor.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 180,57 triliun, meningkat 1,1 persen secara tahunan. Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 98,38 persen per akhir Desember 2016, dibandingkan posisi 97,98 persen pada tahun lalu.

Sebanyak 94 persen dari total transaksi nasabah perbankan konsumer telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel, terutama diakibatkan meningkatnya jumlah nasabah yang memanfaatkan produk dan layanan digital secara umum.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 17,96 persen per 31 Desember 2016, meningkat 168 bps dibandingkan tahun lalu.

“Penekanan pada bisnis Consumer dan UMKM menjadi kunci utama dalam strategi pertumbuhan kami. Di 2017, kami akan terus memperkuat jaringan digital dan memperluas basis nasabah, sejalan dengan tujuan kami menjadi bank digital terdepan di Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia yang membaik bersamaan dengan posisi permodalan CIMB Niaga yang solid menegaskan prospek positif bisnis bank untuk jangka menengah dan panjang,” ungkap Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com