Bekraf Target Gerakkan Ekonomi Lokal Melalui Produk Digital

MANADO, KOMPAS.com - Sekitar 800 orang yang didominasi anak muda menghadiri Bekraf Developer Day (BDD) yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Manado, Sabtu (25/2/2017).

Bekraf sengaja menggelar event ini dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku ekonomi kreatif digital dan menciptakan ekosistem bagi para startup yang berkualitas.

"Kami berharap ini bisa menggerakan perekonomian lokal melalui produk-produk digital unggulan dalam bentuk aplikasi, game ataupun yang berbasis web," ujar Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari.

Produk digital bercita rasa lokal saat ini semakin berkembang. Contohnya game Tahu Bulat dan Teka Teki Saku. Perkembangan itu tentu memerlukan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan aplikasi luar negeri.

"Kita harus cari game-game yang disukai oleh orang Indonesia yang sangat lokal. Jadi jangan coba bertarung untuk membuat counter strike atau game tembak menembak," tutur Hari.

Peserta BDD yang hadir langsung mendapatkan pengarahan dan pengalaman dari para ahli dan pelaku industri digital tanah air seperti IBM, Intel, Axiata dan Samsung serta para CEO dan founder berbagai aplikasi ataupun game.

Bekraf sebagai perwakilan pemerintah memberikan berbagai fasilitas seperti riset dan edukasi, akses permodalan, infrastruktur baik fisik maupun digital, pemasaran, pendaftaran HKI dan dukungan terhadap komunitas dalam pengembangan produk startupnya.

Pemerintah memang berharap pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Menurut situs Newzoo, pada tahun 2014 saja, industri game di Indonesia bernilai Rp 2,3 triliun, dan setiap tahun sekitar 100 game baru dilahirkan oleh para pengembang game.