Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Tinggi, Indonesia Jaga Keberlanjutan Produksi Komoditas Pertanian

Kompas.com - 27/02/2017, 12:05 WIB
Josephus Primus

Penulis


KUTA, KOMPAS.com
- Indonesia terus menjaga keberlanjutan produksi komoditas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. Sedikitnya ada lima komoditas—yakni beras, jagung, kedelai, daging, dan gula—yang dijadikan patokan Pemerintah.

"Permintaan tinggi menjadi salah satu tantangannya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono di Kuta, Bali, Senin (27/2/2017), saat membuka pertemuan Asian Productivity Organization (APO) yang akan berlangsung hingga Jumat (3/3/2017).

Lebih lanjut, tantangan lain ketahanan pangan adalah 250 juta jumlah penduduk Indonesia. "Permintaan pangan bagi penduduk Indonesia pastinya terus bertambah," kata Hari.

Baca: Selain Perubahan Iklim, 2 Hal Ini Jadi Tantangan Ketahanan Pangan)

Merujuk data situs Kementerian Pertanian, misalnya, produksi gabah kering giling pada 2016 tercatat mencapai 79,141 juta ton. "Ini tertinggi sejak lima tahun ke belakang," sebut Hari.

Sebelumnya, pada 2015 tercatat angka produksi gabah kering giling mencapai 75,398 ton dan pada 2014 sebanyak 70,846 juta ton.

Subak

APO adalah forum kerja sama 19 negara Asia Pasifik di bidang pertanian. Forum ini melakukan kegiatan rutin dua tahun sekali untuk pertukaran informasi antaranggota terkait pengembangan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.

Pertemuan di Bali juga memberi perhatian pada manajemen agribisnis berkelanjutan. Ini menjadi salah satu poin penting untuk tumbuh bersama para anggota APO.

Selain Kementerian Pertanian, delegasi Indonesia juga beranggotakan Direktur Bina Produksi Kementerian Ketenagakerjaan Estiarty Haryani.

Pada pertemuan APO sekarang, Indonesia mengunggulkan subak, sebuah sistem khas pengairan pertanian di Bali. Pada subak, komunitas masyarakat lokal terlibat secara bersama untuk peningkatan produksi pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com