Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Pertemuan antara Jonan dan Para Advokat Terkait Freeport

Kompas.com - 27/02/2017, 13:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada hari ini mengumpulkan para advokat yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Dewan Pembina Peradi Otto Hasibuan mengatakan, pertemuan tersebut guna membahas kekisruhan antara Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia (PT FI) yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).

(Baca: Ribut-ribut Freeport, Ini Perbedaan Arbitrase dan Pengadilan)

"Kami ini bertemu dengan Pak Menteri (Ignasius Jonan) berhubungan dengan pemerintah dan Freeport. Kami tahu masalah dengan Freeport sudah cukup lama, waktu Pak Rizal Ramli sebagai Menteri Maritim, kisruh ada masalah 'Papa Minta Saham' dan sebagainya," kata Otto di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Peradi dalam hal ini sangat mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Freeport melaksanakan kewajiban divestasi saham sebesar 51 persen. Sebab, sudah puluhan tahun Indonesia menginginkan mengelola sumber daya alam (SDA) ini.

"Kami sebagai advokat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dan juga akan melakukan aksi-aksi hukum," tutur mantan pengacara Jessica Wongso ini.

Bahkan, kata Otto, Peradi siap mengawal proses hukum jika PT Freeport Indonesia membawa kekisruhan tersebut ke arbitrase.

"Bahkan tadi Pak Jonan mengatakan bila perlu di samping arbitrase beliau juga akan libatkan kita. Peradi dibantu jaksa agung untuk proses arbitrasenya," pungkasnya.

Sekadar informasi, pemerintah dan Freeport Indonesia memiliki waktu 120 hari menyelesaikan polemik perjanjian kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Jika dalam waktu yang ditentukan, maka Freeport berencana membawa persoalan ini ke jalur arbitrase.

(Baca: Ini Syarat Kasus Freeport Bisa Diajukan ke Forum Arbitrase)

Kompas TV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengaku bakal kehilangan sekitar Rp 100 miliar per bulan, jika Freeport Indonesia berhenti ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com